Iklan

August 14, 2018, 09:07 WIB
Last Updated 2021-01-21T12:38:26Z
Pemerintahan

Kandouw Katakan Masalah Trafficking Tidak Semua Dipaksa

Jurnal,Manado - Wakil Gubernur Steven Kandouw sangat prihatin dengan kondisi perempuan sulut pekerja malam yang berada di luar daerah mencapai 60 persen. Hal itu diungkapkan Wagub saat membuka kegiatan Rapat Koordinasi Penguatan Perlindungan Perempuan Provinsi Sulawesi Utara yang dilaksanakan di ruang F.J Tumbelaka Kantor Gubernur Sulawesi Utara  oleh Biro Kesra Setda Provinsi Sulawesi Utara, Selasa (14/08/2018).

"Ini menandakan mineset yang harus dirubah. Masalah trafficking juga tidak semuanya di paksa tapi memang sudah diketahui apa yang akan mereka kerjakan. Bahkan informasi yang beredar, ada tempat khusus di manado untuk dilakukan training, setelah siap pakai langsung di berangkatkan," kata Wagub. Sembari berharap ada patroli di lokasi rawan.

Kandouw mengingatkan agar dinas Pemberdayaan Perempuan pro aktif memberikan pencerahan kepada masyarakat bahwa pekerjaan itu hina, dan jangan dijadikan struktur.

“Kita harus lawan itu," tegas Kandouw.

Meaki demikian Kandouw mengakui secara umum peran dan, kontribusi perempuan di Sulawesi Utara tidak kalah dengan perempuan di daerah lain bahkan boleh di bilang diatas dari provinsi yang lain sebagai Contoh untuk Kepala Daerah tercatat saat ini ada 5 Kepala Daerah di Sulut.

Hadir dalam rakor, Kepala Biro Kesra Setdaprov Sulut dr. Kartika Devi Tanos, Kepala Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak Sulut Ir. Mike Pangkong serta LSM dan Dinas P3A SE Provinsi Sulut.(man)