Jurnal,Manado - Persoalan harga kopra yang terjun bebas jadi bahan menarik yang didiskusikan Jurnalis Independen Pemprov Sulut (JIPS) dan Kepala Bagian Humas Pemprov Sulut Cres Iroth serta pengamat handal sulut Taufik Tumbelaka.
Dalam bincang di sebuah kantin lingkungan pemprov, Rabu (27/11/2018), wartawan JIPS dan Kabag serta Tumbelaka saling memberikan masukan baik penyebab sehingga harga kopra anjlok hingga solusi yang dapat dilakukan para petani untuk mengatasi anjloknya harga kopra.
Penyebab harga kopra anjlok salah satunya karena bahan pengganti minyak kelapa selain kelapa sudah ada. Dimana juga produksi sawit dari negara produsen meningkat.
Selain itu Faktor berikutnya produk subtitusi sepeti jagung, kedelai dan sawit yang juga bisa menghasilkan minyak. Artinya, Kelapa bukan satu-satunya lagi bahan untuk membuat minyak.
"Harga kopra itu hukum pasar tergantung suplay dan demand," kata Kabag, saat berbincang - bincang menggunakan tema "Solusi Tai Minya". Tema tersebut diangkat karena berkaitan dengan olah minyak dan kuliner yang bisa dimanfaatkan sebagai penyedap makanan.
Menurutnya, solusi yang terbaik adalah para petani harus berani mengambil langkah dengan mengadakan home industri yaitu dengan mengolah kelapa menjadi minyak kelapa. Diolah dan dikemas sehingga mempunyai nilai jual. Perlu juga digerakkan sektor Swasta dan pemerintah.
"Program saat ini yang telah digelontorkan oleh bapak gubernur sudah tepat, apalagi pak gubernur telah menyumbang mesin untuk tahun 2018, sebanyak 12 unit alat pengolah minyak kelapa. Untuk tahun 2019 telah disediakan anggaran sebesar 6 miliar untuk pengadaan alat pengolahan minyak kelapa," kata Iroth.
Sementara Tumbelaka mengatakan, apabila petani telah merubah cara berpikir mengolah kopra menjadi minyak kelapa maka lambat laun perekonomian dikalangan petani akan membaik sebab itu akan jadi produk yang diandalkan. Tinggal berpikir bagaimana sistim pemasarannya Sehingg produk lokal lebih laku dipasaran.
"Dimulai dari diri kita sendiri dulu bagaimana menyadarkan kita bahwa produk lokal lebih unggul dan dengan mengkonsumsi produk lokal berarti membantu para petani kita sendiri. Kemudian perlu ada campur tangan pemerintah, dimana ASN diarahkan membeli produk minyak kelapa lokal. Pun dengan pihak swasta seperti hotel, restoran dan lain sebagainya agar dianjurkan menggunakan produk lokal, tinggl diatur presentasenya," kata Tumbelaka. (man)
Dalam bincang di sebuah kantin lingkungan pemprov, Rabu (27/11/2018), wartawan JIPS dan Kabag serta Tumbelaka saling memberikan masukan baik penyebab sehingga harga kopra anjlok hingga solusi yang dapat dilakukan para petani untuk mengatasi anjloknya harga kopra.
Penyebab harga kopra anjlok salah satunya karena bahan pengganti minyak kelapa selain kelapa sudah ada. Dimana juga produksi sawit dari negara produsen meningkat.
Selain itu Faktor berikutnya produk subtitusi sepeti jagung, kedelai dan sawit yang juga bisa menghasilkan minyak. Artinya, Kelapa bukan satu-satunya lagi bahan untuk membuat minyak.
"Harga kopra itu hukum pasar tergantung suplay dan demand," kata Kabag, saat berbincang - bincang menggunakan tema "Solusi Tai Minya". Tema tersebut diangkat karena berkaitan dengan olah minyak dan kuliner yang bisa dimanfaatkan sebagai penyedap makanan.
Menurutnya, solusi yang terbaik adalah para petani harus berani mengambil langkah dengan mengadakan home industri yaitu dengan mengolah kelapa menjadi minyak kelapa. Diolah dan dikemas sehingga mempunyai nilai jual. Perlu juga digerakkan sektor Swasta dan pemerintah.
"Program saat ini yang telah digelontorkan oleh bapak gubernur sudah tepat, apalagi pak gubernur telah menyumbang mesin untuk tahun 2018, sebanyak 12 unit alat pengolah minyak kelapa. Untuk tahun 2019 telah disediakan anggaran sebesar 6 miliar untuk pengadaan alat pengolahan minyak kelapa," kata Iroth.
Sementara Tumbelaka mengatakan, apabila petani telah merubah cara berpikir mengolah kopra menjadi minyak kelapa maka lambat laun perekonomian dikalangan petani akan membaik sebab itu akan jadi produk yang diandalkan. Tinggal berpikir bagaimana sistim pemasarannya Sehingg produk lokal lebih laku dipasaran.
"Dimulai dari diri kita sendiri dulu bagaimana menyadarkan kita bahwa produk lokal lebih unggul dan dengan mengkonsumsi produk lokal berarti membantu para petani kita sendiri. Kemudian perlu ada campur tangan pemerintah, dimana ASN diarahkan membeli produk minyak kelapa lokal. Pun dengan pihak swasta seperti hotel, restoran dan lain sebagainya agar dianjurkan menggunakan produk lokal, tinggl diatur presentasenya," kata Tumbelaka. (man)