Iklan

December 4, 2018, 23:21 WIB
Last Updated 2018-12-05T07:21:21Z
Advetorial

DPRD Sulut Gelar Reses ke III

Jurnal,Manado - Sesuai jadwal yang ditetapkan Badan Musyawarah (Banmus) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), reses ke lll anggota DPRD Sulut tanggal 30 November hingga 7 Desember 2019.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Andrei Angouw dalam reses Minggu (2/12/2018) di Jemaat GMIM Adulam Tingkulu melakukan pertemuan dengan warga Jemaat dan mendengarkan aspirasi dari Jemaat dan Masyarakat yang ada di lokasi gereja tersebut.
Dalam pertemuan ketua DPRD Sulut ini turut didampingi warga Jemaat Gemmy Kawatu untuk menyerap aspirasi warga seperti jalan serta pembangunan lainnya.
Sebagai wakil rakyat akan memperjuangkan aspirasi untuk disampaikan kepada Pemerintah Provinsi.
Reses Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Wenny Lumentut SE melakukan reses atau bertemu konstituen di Kelurahan Kayawu kelurahan Tomohon Utara Kota Tomohon.
Dalam pertemuan Selasa (4/12/2018) diaula gereja Katolik tersebut menyerap aspirasi terkait dengan pertanian, kehutanan serta akses jalan pertanian Kayawu Desa Koyah langsung di tindaklanjuti oleh Ketua Gerindra Sulut itu menambahkan aspirasi akses jalan tersebut akan disampaikan kepada gubernur Sulut.
Sebagai wakil Rakyat dapil Minahasa Tomohon itu mengharapakan jika akses jalan yang baru seperti tidak bertentangan dengan apakah ada hutan lindung tidak bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah Provinsi.
Sementara itu,anggota DPRD Sulut Lucia Taroreh melakukan reses dan bertemu dengan konstituen yang ada diKabupaten Minahasa,yang diterima aspirasi dari masyarakat drainase,pendidikan dan kesehatan itu menjadi aspirasi utama yang akan disampaikan kepada pemerintah provinsi untuk disampaikan kepada pemerintah.
Sementara itu,anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Jems Karinda SH MH di
Penyerapan aspirasi masyarakat Lingkungan II, Kelurahan Molas, Kecamatan Bunaken yang digelar anggota DPRD Sulut James Karinda, Selasa (04/11/2018) ditemui sejumlah masalah yang dirasakan masyarakat.
Salah satunya, masalah Puskesmas Pembantu (Pustu) Molas yang sudah empat tahun tidak bisa beroperasi.
"Unitnya ada tetapi tidak ada perawat yang ada di Pustu. Hal itu sudah terjadi selama empat tahun. Jadi, kalau ada masyarakat yang sakit harus menuju ke Puskesmas Bailang atau Puskesmas Tongkaina. Hal tersebut juga berhubungan dengan BPJS dimana rumah sakit meminta rujukan kemudian bisa menggunakan BPJS, tetapi mau rujukan bagaimana kalau Puskesmasnya saja tidak ada perawat," ungkap Yulce Bataha warga Molas kepada JK.
Hal lain yang diterima JK disampaikan Regina Sabau dimana hingga saat ini, warga Molas dan sekitarnya tidak memiliki lahan pekuburan.
"Kalau ada warga yang meninggal, warga harus mencari lahan-lahan kosong untuk pekuburan. Dulu ada bantuan lahan pekuburan namun sudah penuh. Jadi kalau mau dikubur sudah saling susun kuburnya," ungkap Sabau seraya menambahkan masalah lampu jalan, air bersih, kekurangan tenaga pengajar serta tidak adanya sekolah setingkat SMA menjadi kendala.
Menanggapi itu semua, James Karinda kepada warga berjanji akan menyampaikan masalah-masalah tersebut sesuai porsi Provinsi Sulut.
"Masalah Puskesmas adalah wewenang Pemkot Manado. Tetapi saya adalah wakil rakyat Manado jadi akan memperjuangkan masalah ini hingga ke Walikota Manado. Sedangkan hal-hal lain seperti air bersih, pendidikan saya selaku ketua Komisi IV yang berhubungan langsung dengan masalah iu, akan menyampaikan masukan-masukan itu langsung ke Kepala Dinas bahkan Gubernur Sulut," tegas JK.
Menarik diketahui, pelaksanaan reses politikus Demokrat ini dilaksanakan dalam suasana gelap gulita. Sebab, rencana reses yang sedianya digelar pukul 5 sore ini tertunda hingga pukul 7 malam karena listrik. Bahkan, JK harus melaksanakan reses dengan menanyai satu-persatu warga dalam kondisi lampu padam.
Terkait itu, JK menyayangkan kesiapan PLN menghadapi hari besar Natal dan tahun baru.
"Sangat disayangkan apalagi saat ini banyak ibadah-ibadah menyambut Natal. Harusnya ada kesigapan," tutupnya.(adv)