Jurnal,Manado - Alunan irama padang pasir yang merdu ditambah bunyi khas hentakan rebana yang ditabuh grup kasidah remaja Masjid Firdaus Manado mewarnai pembukaan iven Christmas Festival 2018 di Kawasan Pohon Kasih Megamas.
Penampilan grup kasidah di Christmas Festival yang menjadi wujud eratnya kerukunan umat beragama di Sulawesi Utara ini juga mendapatkan apresiasi dari Gubernur Olly Dondokambey, SE dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Yasonna H. Laoly yang ikut menghadiri iven tahunan ini.
Tak hanya itu, penampilan vokal grup yang menyanyikan lagu-lagu gospel atau rohani Kristen di panggung acara, refleksi natal tentang kerukunan dari Ketua Sinode GMIM Pdt. Hein Arina hingga doa yang disampaikan para pemuka agama semakin memperkuat tema yang diusung pada Christmas Festival kali ini yaitu “Kerukunan Melambangkan Persatuan”.
Gubernur Olly mengaku bersyukur atas keadaan kondusif ini. Dia menyebut kerukunan menjadi kunci keberhasilan pembangunan Sulut hingga saat ini.
"Saya bersyukur menjadi Gubernur Sulawesi Utara karena masyarakatnya sangat cinta kedamaian sehingga banyak hal positif yang bisa diselesaikan bersama," kata Olly.
Olly menuturkan pertumbuhan ekonomi Sulut sebesar 6,23 persen atau di atas rata-rata nasional didukung meningkatnya dengan meningkatnya jumlah kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) ke Sulut hingga melampaui 100 ribu orang selama tahun 2018 ini juga karena kehidupan masyarakat Sulut yang rukun dan damai. Tambah Olly, semua keadaan positif ini karena pertolongan Tuhan.
"Dengan mengandalkan Tuhan tidak ada yang tidak bisa diselesaikan," beber Olly.
Lebih lanjut, Olly juga mengapresiasi peranan Presiden RI Joko Widodo terhadap pembangunan infrastruktur di Sulut, misalnya proyek waduk Kuwil di Minahasa Utara dan bendungan di Bolmong yang bakal diresmikan tahun depan. Selain itu pada Desember 2018 ini juga akan dilakukan ujicoba pada sebagian ruas jalan tol Manado-Bitung.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang banyak membantu pembangunan infrastruktur di Sulut," ucap Olly.
Menariknya, pada pembukaan Christmas Festival ini dirangkaikan dengan penyerahan SK Penegasan Status Kewarganegaraan RI oleh Menkumham RI Yasonna H. Laoly kepada 277 masyarakat Sangihe-Philipina Philipina-Sangihe yang telah puluhan tahun tinggal di Kota Bitung namun belum memiliki identitas jelas.
"Hak status kewarganegaraan adalah hak konstitusional dan juga hak asasi manusia. Ini merupakan perhatian dari Presiden Jokowi sekaligus perwujudan program nawacita," kata Yasona kepada para masyarakat penerima SK Status Kewarganegaraan.
Terkait pelaksanaan Christmas Festival, Menkumham Yasona menyebut sebagai iven yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kegiatan ini selain menguatkan iman juga menjadi iven tahunan yang menjadi ajang pariwisata untuk meningkatkan kemamuran masyarakat," ungkap Yasona.
"Natal juga adalah peristiwa besar bahwa manusia diselamatkan oleh kasih karunia Tuhan. Kita sebagai umatNya melakukan perayaan untuk menghormati kasihNya kepada kita," tutup Yasona.
Diketahui, kegiatan lainnya yang dilaksanakan saat pembukaan Christmas Festival 2018, yaitu parade santa, terjun payung, ibadah oikumene, penyerahan bantuan kepada panti asuhan dan konser rohani yang menampilkan bintang tamu Ello Tahitoe.
Pembukaan Christmas Festival turut dihadiri Jajaran Forkopimda, Ketua DPRD Andrei Angouw, Sekprov Edwin Silangen, SE, MS, Ketua Panitia Christmas Festival Adriana Dondokambey, Ketua TP PKK Ir. Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, Wakil Ketua TP PKK dr. Kartika Devi Kandouw-Tanos dan para pejabat di lingkup Pemprov Sulut.(adv)