Iklan

April 6, 2019, 01:26 WIB
Last Updated 2019-04-06T08:26:46Z
Dinamika

DLH Prov. Sulut Lakukan Transplantasi Terumbu Karang di Teluk Minsel

JurnalManado – Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara melakukan Transplantasi Karang di Teluk Amurang Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), tepatnya di pantai dan perairan laut Desa Kapitu, Jumat (05/04/2019).

Kegiatan Transplantasi Terumbu Karang ini merupakan salah satu teknik pelestarian dan rehabilitasi untuk memperbanyak koloni terumbu karang dalam rangka pelaksanaan program pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan pesisir dan laut tahun 2019.

DLH Sulut ikut menggandeng Pemkab Minahasa Selatan dan PT. Cargill dalam mengadakan kegiatan Transplantasi Karang yang dinilai penting dalam menjaga kelestarian ekosistem laut yang satu ini.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulut Marly Gumalag mengatakan, kegiatan ini sangat membantu untuk mengendalikan  pencemaran dan kerusakan lingkungan pesisir dan laut di wilayah tersebut.

Menurut Gumalag, Terumbu Karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanthellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang memiliki tentakel.

Dia menambahkan karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang disebut Polip. Dalam bentuk sederhananya, karang terdiri dari satu polip saja yang mempunyai bentuk tubuh seperti tabung dengan mulut yang terletak di bagian atas dan dikelilingi oleh Tentakel.

“Pada kebanyakan Spesies, satu individu polip karang akan berkembang menjadi banyak individu yang disebut koloni. Hewan ini memiliki bentuk unik dan warna beraneka rupa serta dapat menghasilkan CaCO3,” terang Gumalag.

Dijelaskan, karang merupakan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan laut, hewan laut, dan mikroorganisme laut lainnya yang belum diketahui.

Bahkan, Terumbu karang mengandung berbagai manfaat yang sangat besar dan beragam, baik secara ekologi maupun ekonomi.

Manfaat dari terumbu karang diantaranya adalah;

Pertama, Tempat hidup ikan yang banyak dibutuhkan manusia dalam bidang pangan, seperti ikan kerapu, ikan baronang, ikan ekor kuning), batu karang.

Kedua, Tempat pariwisata, wisata bahari melihat keindahan bentuk dan warnanya.

Ketiga, Tempat penelitian dan pemanfaatan biota perairan lainnya yang terkandung di dalamnya.

Keempat, Sebagai penahan abrasi pantai yang disebabkan gelombang dan ombak laut.

Kelima, Sebagai sumber keanekaragaman hayati.

Kegiatan ini ikut melibatkan stakeholder dan para pecinta lingkungan dan dilakukan penanaman terumbu karang di dasar perairan laut pantai Desa Kapitu.(*jm)