Iklan

May 24, 2019, 06:11 WIB
Last Updated 2019-05-24T13:11:22Z
Dinamika

Gelar Seminar Budaya, Sangian Ingatkan Budaya Perlu Dilestarikan Untuk Mempertahankan Identitas

JurnalManado - Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), menggelar Seminar Budaya Tahun 2019 yang digelar di salah satu hotel di Kota Manado, Jumat (24/05/2019) pagi.

Dalam sambutan Gubernur Sulut, Olly Dondokambey yang diwakili oleh Kadis Disbud Sulut Fery Sangian mengatakan, diketahui bersama, Indonesia memiliki beraneka ragam peninggalan budaya dan sejarah. Kekayaan dan keragaman tersebut menunjukkan bahwa nenek moyang kita dahulu sudah memiliki pengetahuan, teknologi, seni dan budaya, dalam memenuhi kebutuhan hidup. 

"Yang sampai saat ini dapat dijadikan pengetahuan bagi kita, terutama generasi muda, untuk kepentingan study, penelitian maupun rekreasi," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut Sangian, sudah selayaknya dilestarikan, dikembangkan dan diberdayakan agar eksistensinya senantiasa menjadi identitas, warna dan karakter daerah yang ada di Nusantara ini sebagai kekayaan bangsa. 

"Hal ini penting, apalagi globalisasi dengan segala dinamikanya telah mengikis tatanan budaya bangsa, lintas generasi yang cenderung meninggalkan identitasnya," ungkapnya, sembari mengatakan, padahal sejak zaman dahulu, budaya kita telah mendapat pengakuan dunia internasional.

"Karena itulah saya menyambut gembira dan memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan seminar ini, dalam rangka menambah wawasan masyarakat, terutama generasi muda dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia, untuk lebih memantapkan pembangunan manusia yang berkepribadian dan berdaya saing," tukas Sangian.

Ia pun berharap, melalui kegiatan tersebut bisa meningkatkan kecintaan masyarakat pada peninggalan-peninggalan budaya dan sejarah masa lalu.

"Mendorong daya tarik masyarakat untuk menjaga, melindungi dan memanfaatkan kebudayaan yang ada sesuai dengan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan kepada kita," tandas Sangian. 

Diketahui, turut hadir dalam seminar tersebut, Nara sumber baik dari daerah maupun pusat, budayawan dan seniman serta pengamat kebudayaan, kepala dinas Kabupaten/kota yang membidangi kebudayaan dan para tamu undangan lainnya.(tim)