Gubernur Saat Memberikan Pemaparan Program Dalam Membangun Sulut |
JurnalJakarta - Selain memaparkan tentang perjuangan para pahlawan berasal dari sulawesi utara dalam berjuang meraih kemerdekaan bangsa, Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey SE juga secara terbuka memaparkan program dan "rahasia" yang dilakukannya untuk membangun daerah sulut saat memberikan Kuliah Umum Kebangsaan dengan tema 'Prospek dan Investasi dan Potensi Sulawesi Utara Dalam Menunjang Pembangunan Nasional' yang berlangsung di Sekolah Kajian Stratejik dan Global Sekolah Ilmu Lingkungan (SKSG-SIL) Universitas Indonesia (UI) Salemba Jakarta, Jumat (23/08).
Pada Kuliah Umum ini secara menyeluruh Olly menjelaskan kiat dan strategi yang telah dilakukan guna memberikan lompatan pada pembangunan di Sulut.
Mulai sektor investasi, pembangunan infrastruktur, pemberdayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia, hingga keberhasilan memajukan sektor pariwisata.
Saat Kegiatan Tanya Jawab |
"Posisi Sulut berada di bibir Pasific, dan itu sangat menguntung karena jarak tempuh kita dekat dengan negara-negara terkemuka yang menjadi kekuatan perekonomian dunia saat ini seperti Cina, dan jarak tempuh dari Bitung ke Hongkong hanya 1483 Km, bandingkan dari Jakarta sejauh 3.385 Km, begitu pun ke Amerika, dari Sulut hanya berjarak 6651 Km, sedangkan dari Jakarta 9574 Km. Dengan demikian jika dari daerah kita cost-nya akan terpangkas, dan ini menunjukkan bahwa Sulut bisa menjadi pintu gerbang perekonomian Indonesia," ungkap Gubernur Olly yang langsung disambut aplaus peserta Kuliah Umum yang memadati ruangan di ruang IASTH Lantai IV SKSG-SIL UI.
Dijelaskan potensi dan gambaran umum posisi Sulawesi Utara secara geografis, geoposisi dan geostrategi di Sulawesi Utara.
“Provinsi Sulawesi Utara sangat strategis karena berada di utara Republik Indonesia, sehingga jarak tempuh sangat dekat dengan posisi pusat ekonomi saat ini yaitu Cina, dibandingkan dengan Singapura. Lebih dekat ke benua Amerika,” katanya.
Lanjutnya, mulai 1937, Dr. Sam Ratulangi sudah menulis tentang Indonesia di Pasifik. Pelabuhan Bitung, Morotai dan Filipina, jika berhasil menguasai daerah ini akan sangat dekat dalam pertarungan mempertahankan wilayah Pasifik.
“Kalau Bitung berkembang, bukan hanya memajukan Sulawesi Utara, tapi akan menjadi daerah ekonomi baru bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” ujar Olly Dondokambey.
Salah satu sektor yang mendapat penjelasan menyeluruh adalah jalan terjal memajukan sektor pariwisata.
Banyak jalan menuju Roma, " aku Olly di hadapan para peserta kuliah umum saat dirinya mengungkapkan bagaimana awal dirinya mulai membuka sektor pariwisata.
"Kemenpar nggak kasih masuk, anggaran tidak otomatis masuk. Ini kendala," terangnya.
Namun tetap diyakini untuk terus melakukannya.
"Jalan depan nggak bisa, pakai jalan belakang," kata dia.
Menurutnya rezeki memang tak kemana, mungkin juga pengaruh Presiden Jokowi waktu Pilpres menang 78 persen di Sulut. Kata Gubernur, tahu-tahu saja, Presiden mau datang ke Sulut, Juli 2019.
Saya katakan Menteri Pariwisata nanti saja, belakangan nyusul," ungkap Gubernur.
Agenda kunjungan Presiden Jokowi ke Sulut pun untuk meninjau potensi wisata di Sulut, sekaligus menggelwar rapat terbatas (Ratas) dengan menteri dan kepala daerah. Pentingnya itu, kalau Ratas di Sulut tidak ada intervensi pembangunan Sulut. Apa keinginan Gubenrur, menteri semua boleh," kata dia.
Inilah jalan menuju Roma, kata Olly Sulut tak masuk 10 destinasi wisata nasional, terus lewat yang itu, Sulut masuk daerah super prioritas dan itu sudah mengikat. Dibawa ke Bappenas masuk semua usulan, " ungkapnya.
Dia bersyukur ia punya banyak teman sehingga urusan jadi lancar
Diawali dari turis Cina banyak datang ke Sulut karena Gubernur cepat merespon apa yang diinginkan.
Ketika awal pertemuan dengan perwakikan Cina, setidaknya ada 5 permintaan agar turis cina mau datang
Pertama, harus ada visa bebas masuk di Sulut seperti di Bali, Jakarta,dan Medan.
Kedua, minta operasional Bandara Sam Ratulangi 24 jam
Ketiga, peningkatan status kantor bea cukai untuk menangani langsung arus barang dan orang .
Keempat, Harus ada yang bisa berbahasa cina. Kelima, hotel harus cukup.
Saya di kasih 2 minggu, jika tuntas kita tandatangan MoU, " ucap Gubernur
Namanya juga berkat dilancarkan Tuhan, kebetukan banyak kenalan ketika meminta bantuan langsung direspon.
Semisal urusan Bea Cukai, cukup kenal dekat dengan Kemenkumham Yasona Laoly. Rupanya dapat lampu hijau
"Kata Pak Menteri bukan urusan Menteri tapi urusan Kawanua saya, Pak Dirjen Imigrasi Sompie. Urusannya kelar 1 jam," ungkap dia.
Kemudian ketemu MenPan ketika itu kebetulan juga temann Asman.
Mau sewa pesawat ada Pak Rusdi Kirana Pemilik Lion Group
"Pak Rusdi katakan minta lesawat apapun dikasiu,h, asal izin penerbangan diurus Gubernur," kata dia.
Pun izin Penebanngan pun kelar di Kementerian Perhubungan, dengam bantuan Presiden Jokowi.
Itu tahun 2015. Usai dilantik Februari 2016, Bulan maret dibuka penerbangan perdana ke Manado dari Cina.
"Ternyata berjalan terus sampai hari ini buat konsep pariwisata mengkompilasi 5 tadi, berkelanjutan terus meski saya tidak jadi gubernur, siapapun Gubernurnya ini tetap jalan, " ujarnya.
Penerbangan ke Sulut langsung terbang ke 8 kota di Cina, lalu satu ke singapura.
Menyusul nanti ke Davao dilayani Garuda buka. Kemudian ke Sabah, Malaysia dilayani Lion, buka September atau Oktober.
"Inilah prospek di 2019," ungkap dia.
Dia pun berharap, agar UI juga ikut membantu bagaimana mempercepat ekonomi di Kawasan Timur Indonesia.
Usai Kuliah Umum Gubernur Olly pun mengungkapkan apresiasi dan terima kasihnya pada pihak UI yang telah mengundangnya untuk memberikan kuliah umum.
“Atas nama masyarakat Sulawesi Utara, sangat berterima kasih atas kesempatan karena hari ini diberikan kesempatan menyampaikan visi dan misi tentang apa yang sudah kita lakukan. Apalagi penyampaian ini di tengah-tengah civitas Universitas Indonesia. Ini suatu kebanggaan yang tinggi bagi masyarakat Sulawesi Utara,” tandasnya.
"Tentunya harapan saya dan warga Sulut hal ini dapat mendorong Universitas Indonesia mendukung serta ikut berperan dalam kemajuan perekonomian di Sulawesi Utara, maupun di Indonesia Timur," yang pada Kuliah Umum tersebut tampil brilian saat pemaparan materi hingga di sesi tanya jawab yang memberikan penjelasan secara konkrit pada para penanya.
Adapun kuliah umum yang diselenggarakan Iluni SKSG-SIL UI ini domederatori Fabian Pascoal SH LLM yang juga merupakan Konsulat RI untuk Negara Albania.
Diawali dengan kata sambutan dari Ketua SKSG-SIL UI DR Muhammad Lutfi dan Ketua Umum Iluni UI Sekolah Pascasarjana DR Auderey G Tangkudung SS MSi.
"Kami mengudang pak Gubernur Olly Dondokambey untuk memberikan Kuliah Umum, karena kami ingin mengetahui strategi serta kiat-kiat yang telah dilakukan untuk membangun perekonomian hingga pembangunan di Sulut yang begitu berkembang saat ini. Dan ini akan menjadi bagian kajian kami nantinya. Terima kasih kami ucapkan pada pak Gubernur Olly Dondokambey yang sudah memberikan kuliah umum," ungkap DR Auderey G Tangkudung yang merasa puas dengan Kuliah Umum yang diberikan Gubernur Olly.
Kuliah umum dimulai pukul 14.30 WIB, dihadiri ratusan mahasiswa, dosen dan alumni UI. Hadir menemani Gubernur Olly Dondokambey, putra sulungnya Rio Dondokambey, Kadis PTSP DR Franky Manumpil, Kepala Bappeda DR Ir Ricky Toemandoek, Kadis Perhubungan Linda Wantania,, Dirut BSG Jeffry Dendeng, Kadispora Ir Marcel Sendoh, Kabag Humas Pemprov Chritian Iroth dan staf pribadi Gubernur Olly Dondokambey, Victor Rarung.(adv)