Iklan

October 3, 2019, 00:16 WIB
Last Updated 2021-01-21T12:35:06Z
Pemerintahan

Wagub Himbau Radikalisme dan Fundamentalisme Harus Diantisipasi Semua Pihak

JurnalManado - Wakil Gubernur Sulut, Drs Steven Kandouw mengungkapkan, potensi radikalisme dan fundamentalisme berpotensi di semua agama dan bukan hanya terjadi pada suatu agama. "Potensi radikalisme dan fundamentalisme harus diantisipasi oleh segenap pihak. Jadi sangat bagus di Sulut ini memiliki Badan Kerjasama Antara Umat Beragama (BKSAUA)," ungkap Wagub Kandouw dalam Rapat Koordinasi Peningkatan Toleransi Antar Umat Beragama yang digelar Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) di Novotel, Kairagi Manado, Kamis (03/10).

Dalam kegiatan yang bertemakan Merawat Budaya Damai di Sulut Karena Torang Samua Ciptaan Tuhan, Wagub Kandouw dalam sambutannya dihadapan para pemuka agama menegaskan suatu kebanggaan bagi pemerintah dan masyarakat Sulut karena merupakan role model daerah dengan toleransi terbaik di Indonesia. "Ini menjadi kebanggaan kita semua dan wajib kita jaga terus," ungkap Wagub Kandouw yang dikenal memiliki kemampuan sangat handal dalam retorika dan berpidato. 

Menurut Wagub Kandouw, setiap manusia dikaruniai Tuhan Given, untuk menunujukkan kasih sayang terhadap sesama manusia. "Nah, di Sulut ini dengan pendekatan dari Pak Gubernur Olly Dondokambey dan saya mendampingi, tidak ada pengkotak -kotakan, tidak ada eksklusifisme, tidak negatif thinking, tidak saling mencurigai sehingga tercipta suasana yang sangat harmonis di daerah ini," tambah Wagub yang diketahui juga sangat loyal mengawal kebijakan Gubernur Olly Dondokambey. 
Contoh nyata, lanjut putera terbaik  Minahasa ini, dalam menghadiri pelantikan Ketua DPRD Sulut, Andre Angouw yang merupakan satu-satunya legislator beragama Kong Hu Cu terpilih sebagai Ketua Dewan di Sulut. Contoh lainnya, di Bolmut, Pak Chandra, Ketua Dewan satu-satunya beragama Kristen ditengah mayoritas muslim. "Hal-hal ini mungkin bisa diadopsi pendekatannya di daerah-daerah lain. Terimakasih atas perhatian dan kehadirannya di Sulawesi Utara," tutup alumnus Universitas Indonesia ini.

Sementara itu, Karo Kesra Sulut, dr Kartika Devi Tanos MARS, menyampaikan kegiatan ini menghadirkan tokoh agama, organisasi  dan perwakilan kabupaten/kota dan diharapkan Budaya Damai yang selama ini terjadi di Sulut bisa terus terjaga dan terawat sesuai pedoman Torang Samua Ciptaan Tuhan.
Turut hadir dalam kegiatan ini perwakilan pusat, Deputy Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK, Prof Dr Agus Sartono (Narsum), Asdep Pendidikan Tinggi dan Pemanfaatan Iptek, Ir Asril MSi (Narsum), Plt Asdep Pemberdayaan dan Kerukunan Umat Beragama, Dr Cecep K Anwar. Narasumber lainnya, Pastor Damianus Pongoh (Ketua Presidium BKSUA) dan Kaban Kesbangpol, Drs MM Onibala.(tim)