Jurnalmanado.com - Tiga Puluh penerima Beasiswa PT Meares
Soputan Mining (MSM) Batch 2 yang sedang kuliah di Jiangsu Agri Husbandry
Vocational Colleges, kota Taizhou, Propinsi Jiangshu, China, tiba pagi ini.
Dengan menumpang pesawat Lion Air nomor penerbangan JT2750,
dari Sanghai, China, para mahasiswa yang umumnya berasal dari desa desa di
Likupang Timur, Minahasa Utara ini, tiba di bandara Samratulangi pada pukul
07.35 wita.
Kepulangan 35 mahasiswa penerima beasiswa PT MSM, disebabkan
merebaknya wabah Virus Corona, yang melanda Propinsi Wuhan dan sekitarnya sejak
sepekan lalu.
Dari kota Taizhou, mereka menempuh 5 jam perjalanan menuju
bandara Pudong di Sanghai, disambut Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Sanghai, Mohammad Arifin.
Setelah mendapatkan support makanan dan vitamin, para mahasiswa ini melakukan
proses pemeriksaan kesehatan dan clearance.
Claudio Surentu, mahasiswa asal desa Kokoleh I, Minahasa
Utara, menyatakan kegembiraannya dapat tiba di Manado dengan tidak kurang satu
apapun.
Menurutnya, sejak virus corona merebak, mereka mendapatkan
penanganan cukup baik, termasuk pemeriksaan kesehatan oleh pihak Jiangsu
Colleges, yang memastikan mereka tidak terjangkit virus ini.
“Kami merasa berterima kasih kepada pemerintah provinsi
Sulawesi Utara dan perusahaan PT MSM yang dengan cepat mengantisipasi untuk
segera memulangkan kami ke Manado, karena penyebaran virus corona di Wuhan,
yang sudah memakan korban jiwa,” ujarnya.
Direktur PT MSM, David Sompie, saat menjemput kedatangan
para mahasiswa ini di pintu kedatangan internasional bandara Samratulangie
Manado, mengatakan, apa yang dilakukan ini sebagai full protection PT MSM
terhadap penerima beasiswa dari perusahaan yang dipimpinnya.
Dijelaskan, sejak merebaknya virus corana, PT MSM langsung
bergerak cepat dengan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi Sulawesi Utara,
untuk segera memulangkan mahasiswa Sulut yang kuliah di China.
“Ya, kami mendapatkan arahan dari Gubernur pak Olly
Dondokambey, untuk segera bergerak cepat memulangkan mahasiswa asal Sulut yang
sedang kuliah disana,” kata Sompie.
Disinggung tentang program beasiswa terhadap mahasiswa yang
dipulangkan ini, Sompie memastikan bahwa program ini tidak akan dihentikan,
karena sudah menjadi komitmen PT MSM untuk melanjutkan program ini sebagai
bagian dari Corporate Social Responsbility (CSR) PT MSM dan PT TTN.
“Ini sudah menjadi komitmen kami. Namun saja, pihak
perusahaan akan menunggu notification dari pemerintah, bahwa di China sudah
aman untuk dikunjungi, aman untuk didatangi, dan aman untuk mengecap
pendidikan. Mereka akan kami kembalikan, untuk melanjutkan study,” pungkas
Sompie.(*/jmc)