Iklan

April 7, 2020, 07:26 WIB
Last Updated 2020-04-07T14:26:15Z
Dinamika

Sumbangkan Ratusan Juta, PT MSM Bantu Penanganan Covid-19 Di Sulut.

Jurnal Manado - DUA anak perusahaan PT Archi Indonesia yakni, PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondanno Nusajaya (TTN), yang beroperasi di kawasan Toka Tindung Minahasa Utara dan kota Bitung, gelontorkan ratusan juta untuk penanganan Corona Virus Deases (Covid)-19 di Sulawesi Utara.

Dari sekitar total lima ratusan juta yang dialokasikan, antara lain membantu RSUP Prof. Kandou, Manado, untuk menambah pengadaan perlengkapan medis dan APD, bagi kebutuhan penanganan Covid-19.

Selain untuk RSUP Kandou, PT MSM dan PT TTN, juga membantu sejumlah lembaga kesehatan dan pemerintah dalam penanganan Covid-19.

“Kami memahami dengan kondisi instansi kesehatan yang memang kewalahan menghadapi serangan Virus Corona. Bukan hanya keterbatasan tenaga medis, namun juga keterbatasan anggaran yang dimiliki,”ujar Direktur PT MSM dan PT TTN, David Sompie, usai menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Direktur Utama RSUP Prof. Kandou, Senin (6/03).

Menurut Sompie, sejak virus ini merebak, managemen PT MSM dan PT TTN, langsung mengambil langkah-langkah pencegahan, setelah berkonsultasi dengan pemerintah.

Menurutnya, total dana yang dialokasikan, selain yang disumbangkan ke RSUP Prof Kandou, sudah dilakukan berbagai aktifitas bantuan seperti, penyediaan APD, disinfektan di seputaran lingkar tambang, serta lainnya.

“Apa yang kami lakukan ini, sebagai bentuk komitmen kami bersama pemerintah Sulawesi Utara dalam rangka menghentikan penyebaran Covid-19,”ungkapnya lagi.

Sementara, Direktur Utama RSUP Prof. Kandou, Dr. dr. Jimmy Panelewen, SpB-KBD, menyatakan apresiasi terhadap kepedulian PT Archi Indonesia, melalui PT MSM dan PT TTN.

“Bantuan-bantuan dari pihak swasta seperti PT Archi, bukan saja meringankan kebutuhan peralatan, namun, memberikan motivasi dan semangat kepada tenaga medis. Kami merasa tidak sendirian dalam menghadapi dan menghentikan wabah Covid-19 ini di Sulawesi Utara,” kata Panelewen.

Dijelaskan, RSUP Prof. Kandou adalah rumah sakit pemerintah yang masuk sebagai Badan Layanan Umum (BLU), sehingga tidak semua peralatan mendapatkan subsidi dari pemerintah, namun ada juga yang harus diupayakan sendiri, termasuk honor tenaga medis dan non medis yang bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Menurutnya, sejumlah peralatan terkait penanganan Covid-19, harus dipesan dari luar negeri, sedangkan untuk penanganan virus corona, anggaran tidak tertata sebelumnya.

Panelewen yang didampingi Direktur Keuangan, Dewi Anggreani, SE, MM dan Direktur SDM dan Pendidikan, Dr. dr. Ivonne Rotty, MKes berpesan, agar kekuatiran masyarakat terhadap Virus Corona, jangan sampai berujung pada kepanikan.

“Ikuti saja protokol kesehatan pemerintah, termasuk berdiam dirumah, dan jangan termakan berita hoax, juga jangan emosional sehingga mengabaikan rasional,”imbaunya.(***)