Iklan

April 3, 2020, 16:07 WIB
Last Updated 2020-04-03T23:07:09Z
Olahraga

Tim Ganda Putra Indonesia Putar Otak Taklukkan Pasangan Duet Yuta/Endo Jepang

Jurnal Manado - Tim ganda putra Indonesia memutar otak mencari jurus ampuh penakluk duet Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe dalam perburuan medali emas di Olimpiade Tokyo 2020. Tanpa mengesampingkan pemain lain, setelah berakhirnya All England 2020, duet Yuta/Endo menjadi momok bagi dua ganda putra Indonesia; Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Hendra Ahsan/Mohammad Ahsan.

Dalam setahun terakhir, Yuta/Endo kerap menjadi pengganjal The Minions dan The Daddies dalam perburuan juara turnamen BWF. Bila dilihat dari head to head, Marcus/Kevin yang menjadi ganda peringkat satu dunia tertinggal 2-6 dari Yuta/Endo. Duel terakhir terjadi ketika Minions kalah di final dari Yuta/Endo di final All England 2020 dengan skor 18-21, 21-12, 19-21.


Superioritas Yuta/Endo atas Marcus/Kevin berubah saat berjumpa Hendra/Ahsan. The Daddies lebih unggul 6-2 atas Yuta/Endo. Namun, dalam laga terakhir, Hendra/Ahsan juga kalah dari Yuta/Endo di All England 2020 dengan skor 19-21, 18-21.

Berpatokan dari kekalahan di All England 2020, tim pelatih ganda putra Indonesia bekerja keras untuk menemukan jurus yang ampuh untuk membekuk Yuta/Endo yang merupakan juara Asia 2019. Nah, dengan penundaan Olimpiade Tokyo 2020 menjadi 23 Juli – 8 Agustus 2021, tim ganda putra punya waktu setahun untuk mengevaluasi diri.


"Namanya di pertandingan, banyak faktor yang menentukan seorang pemain bisa jadi juara. Tim kami harus latihan lagi, banyak evaluasi, memang kemarin kalah tapi harus dilihat bagaimana kalahnya, proses ini yang lebih penting untuk pembelajaran," kata Herry Iman Pierngadi, kepala pelatih ganda putra Indonesia dikutip dari laman resmi Badmintonindonesia.org.

Herry yang merupakan pelatih berpengalaman, memfokuskan untuk mencari sisi kelemahan Yuta/Endo. Namun, dia juga terus mengevaluasi kelemahan duo Minions dan Daddies. "Selain cari celah kelemahan lawan, kita juga cari cara untuk perbaiki apa yang jadi kelemahan kita. Tapi kita juga jangan terlalu fokus ke satu lawan saja, masih banyak lawan yang lain yang juga harus diwaspadai," lanjutnya.(*jmc)