Iklan

November 25, 2020, 08:47 WIB
Last Updated 2020-11-25T16:47:48Z
Manado

Ohlers : Perekaman e - KTP Adalah Program Nasional, Tidak Perlu Berprasangka


Jurnal Manado - Berbagai tudingan miring terhadap Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Manado, terkait perekaman e-KTP yang dilakukan oleh dinas terkait dengan sistim door to door untuk kepentingan pilkada akhirnya ditanggapi Kepala Dinas Dukcapil Kota Manado Julises Oehlers.



Menurutnya, perekaman e-KTP langsung di rumah-rumah penduduk merupakan program nasional dengan menggunakan pendekatan jemput bola (Jebol), sesuai dengan instruksi Presiden. Terhenti sementara karena penyebaran virus pandemi covid - 19.


“Program ini sudah jalan hanya saja terhenti karena covid - 19,” ujar Oehlers.


Lanjut dikatakan, karena pertimbangan perekaman e-KTP merupakan program nasional dan capaiannya harus 98 persen, maka perekaman langsung di rumah-rumah penduduk di seluruh kecamatan di kota Manado dimulai kembali pada bulan Agustus 2020 lalu, dengan tetap memperhatikan penerapan prokes covid 19 yang sangat ketat.


“Ini sesuai juga dengan edaran yang disampaikan Kemendagri yang ditunjukan kepada seluruh Dukcapil se Indonesia. Kenapa demikian, karena kita berharap Desember nanti perekaman e-KTP sudah bisa mencapai 98 persen di kota Manado. Makanya jangan heran, jika terhitung 20 November 2020 lalu, ada petugas dukcapil yang melakukan perekaman dari rumah ke rumah penduduk. Ini murni program nasional, tidak ada muatan politis karena pelaksanaan pilkada atau lainnya,” tegas Oehlers.


Tambahnya, pihaknya meminta agar semua pihak termasuk masyarakat dapat memberikan dukungan moril kepada petugas dukcapil yang setiap hari berpindah rumah penduduk maupun berpindah kelurahan untuk melakukan perekaman e-KTP.


“Tidak perlu ada prasangka buruk terhadap kami, karena kami hanya menjalankan program nasional tanpa ada rekayasa ataupun kepentingan lain, karena sesuai Inpres negara wajib hadir sampai di pintu-pintu rumah warga untuk memberikan pelayanan administrasi kependudukan,” tandas Ohlers.(putri*)