Iklan

June 9, 2021, 04:35 WIB
Last Updated 2021-06-09T11:35:36Z
KesehatanPemerintahanUtama

RSUD ODSK Bakal Sumbang PAD dan Maksimalkan Pelayanan Kesehatan Warga Sulut


Jurnal Manado - Usai melakukan pengguntingan pita dalam rangka soft opening Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Optimalkan Daerah Sehatkan Keluarga (ODSK), Gubernur Sulut Olly Dondokambey menyampaikan bahwa Sulawesi Utara menargetkan disektor jasa maka salah satu yang di maksimalkan adalah pelayanan kesehatan. 

"Pembangunan RS bulan untuk bersaing melainkan bagaimana meningkatkan pelayanan kesehatan kepada warga sulut. Target kita sulawesi utara menjadi pusat pelayanan kesehatan sebab sulut sektor jasa,"ujar gubernur, saat memberikan sambutan, Rabu (9/06/2021).


Olly mengatakan dengan adanya soft opening, maka RSUD secara resmi beroperasi dan dapat memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat.



“Mudah-mudahan pembangunan selesai ini tahun. Tetapi rumah sakit sudah bisa beroperasi dan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Apalagi masyarakat Sulut hampir 80 persen dicover BPJS Kesehatan,” katanya. Sembari mengatakan pembangunan akan berkelanjutan dengan target tahun ini semua bangunan rampung dan susah boleh beroperasi.

Tahap awal beroperasi instalasi gawat darurat, poliklinik gigi, THT, mata, anak, kebidanan dan lainnya. 


Terkait nama RSUD ODSK kata gubernur, merupakan akronim atau penggalan kalimat yang memberikan spirit bagi masyarakat, bahwa pemerintah hadir memberikan layanan kesehatan yang terbaik, tersebut sempat menjadi polemik di tengah masyarakat.


“Masyarakat jangan salah tafsir bahwa ini rumah sakit Olly-Steven. Bukan seperti itu, sebab untuk memberikan nama rumah sakit, ada aturannya. Untuk pemberian nama orang, harus lima tahun meninggal baru bisa dipakai untuk nama rumah sakit maupun jalan,” ujarnya sembari menambahkan sesuai aturan Menkes pemberian nama rumah sakit harus identik dengan daerah.

Menariknya, Olly menyebut bahwa RSUD Provinsi Sulut akan memberikan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD).


“Sesuai pengalaman operasional rumah sakit swasta tidak ada yang rugi. Makanya kelola dengan baik,” sebut Olly sambil merinci pembangunan rumah sakit telah menghabiskan dana anggaran sebesar Rp304 miliar yang dikerjakan PT SMI (Sarana Multi Infrastruktur-red).


“Rumah sakit ini memiliki 376 bed kalau dikali Rp500 ribu satu bed dikali 350 hari, bisa memperoleh Rp175 miliar per tahun. Itu belum termasuk pengobatan dan lainnya. Paling tidak akan mendapatkan Rp100 miliar PAD per tahun,” rincinya.


Olly juga mengatakan hasil audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) audit tidak ada temuan yang krusial. “Hasil audit BPK sangat baik, ini harus kita syukuri,” tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Dr Debby Kalalo, dalam laporan menyebutkan pembangunan rumah sakit berada di atas lahan sertifikat HGB NO. 352-A 1380531 tahun 1985 dengan luas 38.800 meter persegi.


Untuk luas bangunan RSUD memiliki luas total 38.002 meter persegi dengan pelaksanaan pembangunan dilakukan dalam 2 (dua) tahap.


Tahap pertama pembangunan gedung utama/gedung tower sebanyak 12 lantai lengkap dengan helipad yang dipakai sebagai sistem rujukan. Gedung utama berfungsi sebagai ruang IGD, ruang perawatan dan ruang tunggu dengan luas total 33.570,4 meter persegi.


Fasilitas ruang gedung meliputi, managemen, rumah duka serta landscape/area parkir dan taman. Selanjutnya terkait bentuk bangunan utama di bangun dengan tiga bagian utama yang saling terhubung yang terdiri dari ruang IGD, ruang perawatan serta ruang tunggu.


Daya Tampung RSUD Provinsi Sulut Rumah sakit ini dibangun dengan klarifikasi type B dan mempunyai daya tampung sebanyak 376 bed yang terdiri dari ruang IGD, ruang ICU, area hemodialisa umum dan isolasi, ruang VIP dan VVIP ruang perawatan kelas 1, ruang perawatan kelas 2 dan ruang perawatan kelas 3.


Jenis Unggulan Pelayanan di RSUD Provinsi Sulut mencakup pelayanan ginjal, hipertensi dan diabetes.


“Rumah sakit menyiapkan 250 tenaga medis dan 40 dokter. Ini akan terus berubah. Dan mulai besok sudah mulai beroperasional,” kata Kalalo.


Soft opening turut dihadiri Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw, Sekdaprov Edwin Silangen, Ketua TP PKK Sulut Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, Sekretaris TP PKK Sulut dr Devi Kandouw-Tanos, Direktur RSUD Provinsi Sulut dr Greity Giroth, jajaran PT. SMI dan para pejabat Pemprov Sulut.(man)