JurnalManado - Jumat kemarin Serikat buruh sejahtera indonesia (SBSI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) di pimpinan Koordinator Wilayah (Korwil) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Lucky Sanger melakukan aksi unjuk rasa menyampaikan delapan point penting terkait dengan kondisi saat ini, karena dampak covid 19 hingga ke Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), yang berdampak pada pekerja di DPRD Sulut.
Delapan poin Aspirasi dari SBSI Sulawesi Utara yang dibacakan mantan Anggota Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) itu antara lain meminta kepada Pemerintah untuk melindungi pekerja yang terdampak PPKM, memberikan sembilan bahan pokok (sembako) kepada pekerja,mengawasi perusahaan yang meng PHK karyawan, sekaligus perusahan yang memperkerja tenaga kerja asing, mendukung program vaksinasi kepada pekerja sekaligus pemerintah diusulkan untuk mencabut salah satu syarat pengurusan harus ada kartu vaksin.
Point-point ini diharapkan bisa ditindaklanjuti oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dan DPRD Sulut, bisa mendengar dan memperjuangkan suara dari seribat buruh pekerja indonesia (SBSI) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Sementara itu Wakil Ketua Dewan Sulawesi Utara (Sulut) Billy Lombok SH saat menerima aspirasi mengatakan,aspirasi dari SBSl akan di sampaikan kepada Komisi lV dan akan memanggil instansi terkait sekaligus melibat SBSI dalam pembahasan delam point penting yang disampaikan.
Komisi lV akan mengundang juga SBSI untuk hadir mengikuti raoat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi lV dan mitra kerja Komisi lV Dinas Kesehatan dan Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).(tino)