Iklan

January 9, 2022, 00:14 WIB
Last Updated 2022-01-09T08:14:05Z
Politik

Tetap Wakil Ketua DPRD Sulut, Pemberhentian JAK Tidak di Proses Kemendagri


JurnalManado - DPD l Partai Golkar Sulawesi Utara (Sulut) sejak awal sangat menghormati proses di Badan Kehormatan (BK) Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD)  Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Tidak ada intervensi ataupun niatan menghambat proses pada  Januari-Februari 2021 lalu.


Bahkan, Anggota Badan Kehormatan (BK) dari anggota Fraksi Partai Golkar lnggrid JNN Sondakh pun tidak pernah membocorkan hasil rapat sebelum adanya keputusan BK.


Begitu juga dengan yang bersangkutan Jems Artur Kojongian (JAK), beliau sangat kooperatif dengan pemanggilan/undangan dari BK dan berjiwa besar menerima apapun keputusannya.


Saat ini sudah hampir setahun posisi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulut (Sulut) yang notabene adalah kursi dari Partai Golkar menunggu kepastian hukum dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berupa Surat Keputusan (SK)  pemberhentian  JAK begitu disapa.


Hal ini disampaikan Ketua Fraksi Golkar DPRD Sulut Raski Mokodompit SH kepada JurnalManado.com Minggu (9/1/2021) melalui rillisnya.


Sekretaris Golkar Sulut ini menambahkan,  merujuk surat Kemendagri Nomor : 161.71/7002/OTDA tanggal 29 Oktober 2021 tentang Penjelasan Atas Usulan Pemberhentian James Arthur Kojongian ST, MM (Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulut) bahwa mekanisme beberapa waktu lalu sampai berujung pada Rapat Paripurna pembacaan Keputusan BK dianggap tidak memenuhi kaidah hukum yang berlaku sehingga pihak Kemendgari tidak pernah memproses usulan pemberhentian tersebut. 


"Sudah cukup lama kami Partai Golkar Sulut menunggu kepastian keputusan pemberhentian tersebut. Tapi Hari ini kami mengajak semua pihak mari kita sama-sama berjiwa besar menghormati dan menerima bahwa sdr JAK masih berstatus sebagai Wakil Ketua DPRD dan pengusulan pemberhentiannya tidak sesuai dengan aturan yang ada seperti penjelasan dari pihak Kemendgari.


Janganlah hanya faktor Like and dislike kepada seseorang hingga membuat kita sengaja menahan-nahan apa yang menjadi hak dari orang lain. (tino)