Iklan

September 27, 2022, 08:15 WIB
Last Updated 2022-09-27T15:15:48Z
PemerintahanUtama

25 Aplikasi Digital Diluncurkan. Tumiwa : Ini Aktualisasi Usai Belajar di BPSDM


Jurnal Manado - Sebanyak 25 peserta Expo Aksi Perubahan Kinerja Organisasi PKA Angkatan II Sulut Tahun 2022, mempresentasikan hasil yang mereka capai selama belajar di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulut. Terbukti dengan ilmu yang mereka dapatkan akhirnya 25 aplikasi digital tercipta untuk menunjang kinerja. 

Kepala BPSDM Sulut Roy Tumiwa mengatakan bahwa expo merupakan bagian dari proses akademik yang memberikan kesempatan kepada peserta PKA untuk mengaktualisasikan ilmu yang di dapat selama belajar di BPSDM. 

"Karena proses instruksional yang mereka lakukan itu terkait dengan managemen kinerja jadi mereka dipaksakan untuk mengenali situasi organisasi sehingga mereka memahami problem apa yang ada di instansi dan kemudian mereka coba cari solusinya dan membuat aplikasi,"terang Tumiwa didampingi Kabid Rico Lasut, saat diwawancarai usai kegiatan Expo Aksi Perubahan Kinerja Organisasi PKA Angkatan II Sulut Tahun 2022, di Graha Gubernur, Selasa (27/09/2022). 


Lanjut Tumiwa, pembelajaran ini merupakan suatu inovasi yang mereka harus buat sebagai bentuk pertanggungjawaban mereka sebagai proyek leader dalam rangka menunjukkan dan membuktikan bahwa adanya suatu pengembangan proses upskilling dan deskilling atau ground kompetensi. 


"Supaya mereka benar - benar membuktikan bahwa mereka sekolah dalam rangka untuk mengembangkan mental dan kapasitas mereka sebagai pejabat di insransi sehingga dapat memberikan kontribusi kepada organisasi, " jelasnya. 

Ada 25 peserta sehingga terdapat 25 aplikasi yang mengangkat tema govermen digital. Potensi mereka sangat terlihat sehingga mereka akan menjadi agen perubahan dan menjadi pejabat bukan hanya sebagai follower tapi menjadi trandsetter di instansi masing - masing dalam rangka optimalisasi pelayanan publik jadi terjadi suatu sinergitas sehingga aplikasi yang mereka buat mengandung beberapa aspek atau parameter yaitu memiliki unsur novelti kemudian memiliki aspek mini managenen. Jadi spesifikasi kompleksiitas dari permasalahan organisasi mereka harus cari tahu dan carikan solusisolusi, ada unsur replikasi, ada pengembangan - pengembangan. Ada unsur konektifitas jadi bukan hanya untuk instansi nya atau bidangnya tapi juga harus koneksi dengan instansi terkait. Dia juga harus memiliki aspek sustainable. Jadi harus berkelanjutan. 

"Dengan adanya aplikasi ini mengandung makna adanya proses debirokratisasi. Birokrasi yang selama ini manual, yang cukup panjang mereka potong dengan adanya aplikasi. Itulah proses digitalisasi, juga sebagai bentuk untuk merealisasikan penerapan pemerintahan berbasis elektronik,"pungkasnya.

(man)