Gubernur Sulut Olly Dondokambey Saat Memberikan Sambutan.(ist) |
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menegaskan kesiapannya dalam mendukung dan menyelaraskan transformasi sistem kesehatan, termasuk layanan kesehatan masyarakat.
Dalam pembukaan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi Sulut di Hotel Sentra Manado, Gubernur Olly menjelaskan bahwa tujuan utama dari peningkatan dan transformasi kesehatan adalah agar semua layanan kesehatan masyarakat dapat terlaksana dengan baik. Pemerintah Provinsi Sulut telah melakukan langkah-langkah untuk memaksimalkan upaya layanan kesehatan masyarakat, salah satunya melalui kerja sama dengan rumah sakit pengampu yang berada di pusat.
Olly juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Sulut sedang menyelesaikan penanganan BPJS Kesehatan melalui universal coverage. Meskipun terdapat kendala dalam tahapan update data, Pemerintah Provinsi Sulut terus menyelaraskan layanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, yang diharapkan memberikan dampak positif bagi masyarakat Sulut.
Diketahui
bahwa saat ini telah banyak rumah sakit tipe D yang berdiri di berbagai
daerah Sulut, menunjukkan perkembangan terus-menerus dalam layanan
kesehatan masyarakat. Olly menekankan pentingnya koordinasi yang baik
dalam menyediakan layanan kesehatan yang efektif. Menurutnya, tugas
utama pemerintah adalah meningkatkan layanan kesehatan masyarakat dengan
baik.
Rakerkesda diadakan sebagai evaluasi dan perumusan rencana percepatan indikator prioritas kesehatan dalam rentang waktu tahun 2023 hingga 2024. Acara ini dihadiri oleh 198 puskesmas, 54 direktur rumah sakit, dan institusi kesehatan dengan fokus pada pembahasan Enam Pilar Transformasi Kesehatan. Salah satu poin penting yang dibahas adalah integrasi layanan kesehatan, termasuk percepatan penurunan stunting dan eliminasi penyakit seperti malaria dan TBC, baik yang menular maupun tidak menular.
Dr. Debie Kalalo, Kepala Dinas Kesehatan Sulut, menyatakan bahwa integrasi layanan primer berbasis keluarga akan melibatkan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Dr. Maria Endang Sumiwi, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Indonesia Kemenkes, secara rinci menjelaskan tentang Enam Pilar Transformasi Kesehatan dan mengapresiasi peran Pemerintah Provinsi Sulut serta kabupaten/kota di Sulut yang memberikan perhatian besar terhadap peningkatan layanan kesehatan.
Rakerkesda diadakan sebagai evaluasi dan perumusan rencana percepatan indikator prioritas kesehatan dalam rentang waktu tahun 2023 hingga 2024. Acara ini dihadiri oleh 198 puskesmas, 54 direktur rumah sakit, dan institusi kesehatan dengan fokus pada pembahasan Enam Pilar Transformasi Kesehatan. Salah satu poin penting yang dibahas adalah integrasi layanan kesehatan, termasuk percepatan penurunan stunting dan eliminasi penyakit seperti malaria dan TBC, baik yang menular maupun tidak menular.
Dr. Debie Kalalo, Kepala Dinas Kesehatan Sulut, menyatakan bahwa integrasi layanan primer berbasis keluarga akan melibatkan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Dr. Maria Endang Sumiwi, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Indonesia Kemenkes, secara rinci menjelaskan tentang Enam Pilar Transformasi Kesehatan dan mengapresiasi peran Pemerintah Provinsi Sulut serta kabupaten/kota di Sulut yang memberikan perhatian besar terhadap peningkatan layanan kesehatan.
Turut
hadir dalam acara ini Plt. Dirjen Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut
Usia Kemenkes, dr. Nida Rohmawati, Wakil Gubernur Sulut Steven OE
Kandouw, dan Sekretaris Daerah Provinsi Sulut, Steve Kepel.
man)