Jurnal Manado - Komitmen Gubernur Olly Dondokambey dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dan terus mendukung upaya transformasi sistem kesehatan yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, termasuk layanan kesehatan primer, layanan kesehatan rujukan, peningkatan layanan kesehatan, pembiayaan kesehatan, tranformasi SDM (Sumber Daya Manusia) kesehatan dan transformasi teknologi kesehatan, menjadi fokus Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut yang dibawahi Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK).
Seperti halnya pada sekitaran bulan Mei lalu, kata Olly, oleh pemerintah provinsi bersama Departemen Kesehatan telah menandatangani MoU bersama rumah-rumah sakit (RS) pengampu yang ada di Jakarta dengan RS di Provinsi Sulut, guna meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat.
Demikian diungkapkan Gubernur Olly dalam sambutannya saat membuka kegiatan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakesda) tingkat Provinsi Sulut yang dilaksanakan di Central Hotel pada Selasa, 4 Juli 2023.
"Kita juga telah menandatangani MoU dengan BPJS Kesehatan, tapi masih terkendala dalam update data. Saya minta seluruh kepala Dinas Kesehatan dan kepala Dinas Sosial se-Sulut untuk mengcover seluruh masyarakat Sulut dan menyelaraskan mana yang ditangani pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kota serta mandiri. Supaya betul-betul pelayanan kesehatan bisa kita laksanakan dengan baik. Ini akan berdampak baik bagi Provinsi Sulut," terang gubernur.
Selain itu, dirinya juga mengatakan bahwa sudah ada dibeberapa kabupaten kota rumah sakit baru, seperti di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) dengan rumah sakit tipe D yang akan disupport oleh pemerintah pusat.
Sementara itu, terkait dengan tujuan kegiatan Rakerda tersebut menurut gubernur agar dapat merumuskan langka-langka strategi dalam harmonisasi transformasi kesehatan antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kota, sebagaimana tema yang diusung yaitu "Harmonisasi Transformasi Kesehatan Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota Menuju Sulawesi Utara Sehat dan Sejahtera Sebagai Pintu Gerbang Indonesia ke Pasific.
"Tema ini mencerminkan visi kita bersama dalam mewujudkan sistem layanan kesehatan yang berkualitas, akses layanan kesehatan yang merata dan masyarakat sehat dan sejahtera," ungkap Olly sembari menambahkan bahwa kalau bersama-sama melakukan koordinasi dengan baik, maka semua akan terlaksana dengan baik pula.
"Ini menjadi tugas utama pemerintah dalam pelayanan dasar untuk meningkatkan pelayanan Kesehatan di Sulut. Saya harapkan rakerda ini bisa berjalan dengan baik sehingga mendapat input dan masukan untuk peningkatan pelayanan kesehatan di Provinsi Sulut," imbuhnya.
Sementara itu, Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, Dr Maria Endang Sumiwi merasa bersyukur bahwa Indonesia pada saat ini sudah berada endemik Covid19.
"Sejak pandemi dibutuhkan sistem kesehatan kuat, responsif untuk menjangkau seluruh masyarakat. Karena itu, Kemenkes mencanangkan enam pilar kesehatan yang mengutamakan preventif dan promotif. Pilar pertama, layanan kesehatan primer, pilar kedua pelayanan rujukan, pilar ketiga peningkatan pelayanan kesehatan, pilar keempat pembiayaan kesehatan, pilar kelima transformasi Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan dan pilar keenam transformasi teknologi kesehatan," terang Maria.
"Dukungan lintas sektor dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam implementasi kesehatan dan mendukung SDM kesehatan. Melakukan tindakan preventif dan promotif secara kesinambungan dalam memperbaiki pelayanan kesehatan kedepan," tambahnya.
Adapun pada kesempatan itu, oleh Gubernur Olly juga telah mencanangkan Imunisasi Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV2) didampingi Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw. Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua DPRD Sulut Andi Silangen, Forkopimda Sulut, Sekprov Sulut Steve Kepel, Bupati Kepulauan Sangihe, Bupati Bolsel, Bupati Minsel, Wali Kota Kotamobagu, Wakil Wali Kota Manado dan Wakil Bupati Mitra, TP PKK Provinsi Sulut dan Kepala Dinas Kesehatan se-Provinsi Sulut, Kepala Puskesmas dan Dirut RS se-Provinsi Sulut beserta para tenaga kesehatan. (*)