Iklan

April 22, 2024, 14:51 WIB
Last Updated 2024-04-22T21:51:58Z
Politik

Demokrat Sulut Fokus Untuk Bantuan Bencana Gunung Berapi Ruang di Sitaro


JurnalManado - 22 April 2024, Mahkamah Konstitusi akan memutuskan nasib Putra Kawanua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.


Apakah akan sah menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih bagi rakyat Indonesia. Atau bakal ada pemilihan suara ulang (PSU), sesuai gugatan pasangan lain.


Elly Engelbert Lasut mengatakan, dia terus mengawal hal ini. “Demi Putra Kawanua kita, Pak Prabowo. Saya doakan semoga melenggang ke istana. Karena kapan lagi ada Putra Sulut bisa memimpin Indonesia,” sebut sosok yang akrab disapa E2L ini.


Menurutnya, itu juga jadi sebuah kebanggaan keluarganya. “Karena bagi kami, Keluarga Lasut bersama istri saya Almarhumah Telly Tjanggulung serta anak saya Hillary B Lasut, terutama istri saya, merupakan pendukung serta pejuang berat Pak Prabowo dari puluhan tahun lalu. Almarhumah pasti turut bersuka cita. Akhirnya Pak Prabowo idolanya bisa menang,” tambahnya.


E2L mengaku, sang istri sejak lama ikut berjuang mendukung Prabowo agar bisa memimpin Indonesia. Bahkan bisa dilihat di data KPU pada pencalonan Prabowo beberapa waktu lalu. Prabowo menang hanya di Kabupaten Minahasa Tenggara yang saat itu dipimpin T2.


“Walau sudah sakit, almarhumah istri saya tetap berjuang sebagai fans sejati Pak Prabowo. Saya juga bersama HBL akan berjuang keras mewujudkan harapan istri saya,” tutur E2L. Menurutnya Prabowo adalah pemimpin yang layak dan pantas untuk Republik Indonesia. “Kami sekeluarga yakin beliau akan membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik. Jadi saya hanya ingin menyampaikan saya siap  untuk pemilihan gubernur tapi masih berkonsentrasi mengawal Pak Prabowo sampai benar-benar aman ditetapkan sebagai Presiden RI,” tukasnya.


Diungkapkan E2L, sembari mempersiapkan diri ikut Pilgub 2024, dirinya fokus mengawal perjuangan. Karena sebelum ada putusan MK, perjuangan membawa Prabowo sebagai Presiden RI belum tuntas. “Kita tidak bisa mendahului Tuhan tapi manusia berusaha, biarlah Tuhan yang beracara,” sambungnya.


Di samping itu, E2L mengajak semua pihak fokus membantu korban bencana erupsi di Sitaro. “Saya bersama HBL dan Demokrat berusaha membantu dengan kekuatan pribadi bagi rakyat Sulut yang kena dampak erupsi ini,” ujar Bupati Kepulauan Talaud itu.


Bukan mengesampingkan persiapan Pilgub, namun dikatakan E2L banyak hal yang harus didahulukan. Selain perjuangan untuk Prabowo yang masih berproses di MK, erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Sitaro juga patut dapat perhatian. “Torang so berjuang sampai sini, masa nda mo jaga sampe akhir, torang pe Putra Daerah menuju istana,” tukasnya. "Pilgub nanti saja dulu. Kita juga harus lihat korban erupsi Gunung Ruang. Mari baku baku bantu untuk para korban bencana sekarang,” lanjut E2L.


Di tempat terpisah, Sekretaris DPD Partai Demokrat Sulut Billy Lombok juga menyampaikan, E2L dan Demokrat terus bergerak membantu korban erupsi di Kepulauan Sitaro.


“Namun tetap harus mengawal Pak Prabowo sampai detik terakhir di Mahkamah Konstitusi yang putusannya 22 April 2024 ini. Karena Sulut adalah salah satu daerah yang dituntut oleh lawan kita di pilpres untuk diadakan PSU,” bebernya.


Makanya Demokrat Sulut, lanjut Lombok, akan fokus mengawal.


"Mati kalau mati, Putra Kawanua harus Presiden RI. Makanya saya ditugaskan Pak Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Pak E2L tetap di Jakarta,  berkoordinasi mengawal putusan MK. Supaya Putra Langowan, Pak Prabowo segera ditetapkan menjadi Presiden dan tidak perlu PSU di Sulut atau daerah lain, yang dituntut pasangan capres Ganjar Pranowo serta Anies Baswedan,” katanya.


Dia membeberkan, sampai detik ini E2L dan Demokrat konsisten mementingkan pilpres. Sambil tidak melupakan rakyat Sulut. “Kami tetap di Jakarta, belum bisa pulang Manado untuk membuktikan Pak Prabowo menang dan didukung rakyat. Jadi perjuangan ini belum berakhir, alias belum selesai,” tegasnya.


Untuk pihak-pihak lain diungkapkan Lombok, Demokrat mohon maaf karena E2L dan Demokrat belum intens membahas pilgub 2024. “Karena kita tidak boleh mendahului Tuhan dan harus mengutamakan serta memastikan kemenangan Prabowo-Gibran dulu.Baru memikirkan diri sendiri. Jangan sampai terjadi PSU di Sulut,” tukas Wakil Ketua DPRD Sulut ini.


Untuk Koalisi Solidaritas Sulut Maju yang sudah terlanjur dibentuk, yang dipimpin Ketua Gerindra Sulut Conny Rumondor dan Vicktor Mailangkay dari NasDem, Lombok mengatakan, pihaknya belum bisa membahas itu. “Kita masih berhadapan di Mahkamah Konstitusi dengan Nasdem dan Pak Anies Baswedan. Jadi berarti koalisi harus bubar dulu sementara karena seperti NasDem yang ada di koalisi tersebut harus berjuang lagi untuk Pak Anies Baswedan jika terjadi PSU dalam putusan MK. Lalu E2L serta Demokrat pun bersama Gerindra wajib mengawal Pak Prabowo dan Mas Gibran. Sehingga itulah kenapa kami rasa belum tepat kami pentingkan diri sendiri (Pilgub) tapi bukan kepentingan bangsa alias pilpres,” urainya.


Dia menambahkan, sama seperti Demokrat yang ikut mengawal Prabowo-Gibran di MK, NasDem Sulut juga seperti itu. Vicktor Mailangkay saat ini masih di Jakarta. Ikut berjuang bersama pasangan Anies Baswedan di MK. Bahkan kata Lombok, PDI Perjuangan juga masih fokus pilpres. Dilihat dari usaha Ketua Umum Megawati Soekarnoputri menyurati MK agar pilpres diulang.



Sehingga kami harus di Jakarta dengan dalil dan bukti kami mempertahankan Putra Sulut Pak Prabowo Subianto segera ditetapkan sebagai presiden terpilih baik oleh MK maupun KPU. Jadi jangan terburu-buru karena kita masih berjuang,” ujarnya.


Terkait bencana alam di Sulut, dia mengaku turut prihatin. Tim Demokrat beserta E2L dan HBL foundation (Yayasan Hillary B Lasut) tidak pernah berhenti bergerak mencoba membantu semaksimal mungkin.


Tanpa meninggalkan kewajiban Demokrat ikut mengawal proses di MK. Untuk itu Lombok menyarankan pada Conny Rumondor juga membantu usaha partai koalisi di MK.


“ari kita bersatu mengawal Pak Prabowo terlebih dahulu baru memikirkan urusan pribadi dan soal jasa pribadi masing-masing. Karena usaha Demokrat selama ini tulus. Untuk Pak Prabowo dan bagi Indonesia,” singgung Lombok.


Menurutnya, E2L dan HBL serta Partai Demokrat siap di bawah komando Gerindra yang saat ini dipimpin Conny Rumondor, berjuang bersama Prabowo.


“Torang pe perjuangan belum selesai alias jangan dulu pikir diri sendiri dulu. Mari l pikirkan capres kita, karena hasil pilpres masih digugat. Itulah saya belum akan pulang Manado sampai Pak Prabowo menang dan aman di MK. Sama seperti Pak Vicktor yang masih di Jakarta menjaga gugatan Anies Baswedan. Jujur saya ke Jakarta membawa begitu banyak dokumen dan saksi untuk membantu perjuangan Pak Prabowo di sidang MK supaya tidak perlu ada PSU di Sulut dan daerah lain,” tegas legislator asal Minsel-Mitra ini.(tino)