Iklan

May 11, 2024, 23:10 WIB
Last Updated 2024-05-18T06:13:14Z
AdvetorialBitung

Walikota Maurits Mantiri Buka KKP Peduli, Libatkan 50 Anak-Anak Terdampak Erupsi Gunung Ruang


Jurnal Bitung - Wali Kota Bitung Ir. Maurits Mantiri, M.M. membuka kegiatan KKP Peduli, Healing Program dan Joy Sailing yang dilaksanakan di Pangkalan PSDKP Bitung, Sabtu 11 Mei 2024.


Kegiatan ini merupakan program dari Kementrian Kelautan dan Perikanan yang khusus hari ini, akan melibatkan anak-anak terdampak Erupsi Gunung Ruang yang tinggal di BLK Bitung. Lewat program ini, anak-anak akan dibawa untuk bersenang-senang mengelilingi Pulau Lembeh menggunakan 2 kapal pengawas yang telah disiapkan.

Walikota Bitung Maurits Mantirimengucapkan terima kasih kepada KKP dan seluruh satuan kerja yang sudah bersedia untuk malendong bersama Pemerintah Kota Bitung dalam memberikan bantuan kepada anak-anak terdampak Erupsi Gunung Ruang.

Walikota Bitung menambahkan, walaupun kita sebelumnya mengalami bencana, tetapi hal menampung warga yang terkena bencana juga merupakan kewajiban kita, terutama pemerintah dari pusat sampai tingkat kota.

Hal ini ditegaskan Walikota Mantiri, sebagai tanggapan atas dampak bencana erupsi Gunung Ruang. “Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kolaboratif Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam membantu pemulihan psikologis dan emosional anak-anak yang terpengaruh langsung oleh bencana alam,” terangnya.

Kegiatan ini dapat terselenggara atas peran serta seluruh UPT Kementerian Kelautan dan Perikanan di Sulawesi Utara diantaranya PPS Bitung, PSDKP Bitung, BPPP Bitung, BPPMHKP Manado, Poltek KP Bitung, BPBAT Tatelu. Dan juga atas bantuan dari Pemerintah Daerah Kota Bitung.

Kegiatan dilaksanakan di 2 kapal pengawas PSDKP yaitu Kapal. Hiu 15 dan Kapal Hiu. 2. Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 50 anak-anak korban erupsi gunung ruang.

Dalam “Joy Sailing”, Tim KKP mengorganisir perjalanan laut yang membawa anak-anak berlayar di wilayah perairan selat lembeh. Tujuan utamanya adalah memberikan kesempatan kepada anak-anak yang terdampak untuk sementara melupakan kesedihan dan kecemasan mereka, sambil memperkuat semangat optimisme dan kegembiraan.(*postman)