JurnalManado - Tindak lanjuti aspirasi warga terkait kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar.
Senin (10/6/2024), Komisi II menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama pihak PT Pertamina, pihak Polda Sulut dan Karo Ekonomi di pimpin Ketua Komisi ll Sandra Rondonuwu (Saron)
RDP, semua anggota Komisi ll hadir dan memberikan pertanyaan kepada pihak PT Pertamina terkait antrian kendaraan di SPBU karena dampak kelangkaan solar.
Pertanyaan yang disampaikan Jems Tuuk, Farry Liwe dan Teddy Pontoh, kepada pihak Pertamina terkait antrian di SPBU karena kelangkaan BBM ini.
Sehingga legislator daerah pemilihan (dapil) Bolaang Mongondouw Raya Teddy Pontoh mengusulkan ke pimpinan Komisi ll untuk turun lapangan di Bolmong Raya dan mengecek langsung dilapangan, melihat kondisi, agar masalah ini bisa diketahui bersama-sama.
"Kita sama -sama turun ke Bolmong Raya dan mengecek langsung kondisi dilapangan terkait kelangkaan ini.
Agar tidak terjadi keresahan di masyarakat dampak antrian ini," tegas politisi PAN kepada JurnalManado.com usai RDP.
Ditempat yang sama,usai RDP, Ketua Komisi II Sandra Rondonuwu mengatakan, tak puas dengan penjelasan pihak Pertamina karena tidak terbuka terkait kelangkaan BBM ini.
Menurut Sandra, perwakilan pihak PT Pertamina yang hadir dalam RDP tidak bisa mengambil kebijakan.
“Sehingga mungkin mereka agak sulit mengungkapkan fakta-fakta yang sesungguhnya tentang kenapa terjadi kelangkaan BBM,” kunci Saron.
Pihak PT Pertamina sendiri menjelaskan soal teknis dan mekanisme penyaluran BBM jenis solar ke SPBU namun penjelasan PT Pertamina tidak di tanggapi anggota Komisi ll Jems Tuuk.
Politisi PDIP ini, ingin tau kenapa terjadi kelangkaan. Karena Kondisi dilapangan masyarakat berteriak soal kelangkaan ini. (tino)