Iklan

July 25, 2024, 16:57 WIB
Last Updated 2024-07-25T23:57:12Z
InternasionalNasionalPemerintahanUtama

Gubernur Olly Dondokambey Terima Gelar Honorary Chair Profesor dari Jei University Korea Selatan


Jurnal Korsel - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey, kembali menerima penghargaan dari luar negeri.


Terobosan orang nomor satu di bumi Nyiur Melambai dalam membuka akses Sulut menjadi pintu gerbang Indonesia di Asia Pasifik, jadi pelecut.



Kali ini, Gubernur Olly dianugerahi gelar Honorary Chair Profesor dari Jei University Korea Selatan, Kamis (25/07/2026).



Penganugerahan disaksikan Park Sung Hoon, Ketua Grup Jaeneung Educational Institute (JEI), Ahn Soon Mo Direktur Jaeneung Culture Center (JCC), Lee Nam Sik Presiden Jei University, Zelda Wulan Kartika Kuasa Usaha Ad Interim RI di Seoul serta rekan-rekan dari Kedutaan Besar Indonesia di Seoul.


Mengawali pidatonya, Gubernur Olly mengenang pertemuan pertamanya dengan Profesor Lee Nam Sik.


Itu terjadi pada tahun 2022, kala Olly mendapat kehormatan untuk mendampingi Presiden Kelima Indonesia, Ibu Megawati Sukarno Putri, menghadiri upacara pelantikan Presiden Yoon Suk Yeol.


Dalam kesempatan itu Olly turut mempresentasikan peluang besar yang ditawarkan oleh Sulawesi Utara sebagai gerbang Indonesia ke Asia-Pasifik.


Provinsi Sulut yang terletak strategis di ujung utara Pulau Sulawesi berbatasan dengan Laut Sulawesi di utara dan Laut Maluku di timur. 


Lokasi utama ini menempatkan Sulawesi Utara di sepanjang jalur maritim penting yang memfasilitasi perdagangan antara Asia Tenggara, Asia Timur, dan Pasifik.


Kedekatan Sulut dengan perairan yang kaya sumber daya dan pasar yang sedang berkembang meningkatkan potensi Sulut sebagai titik fokus untuk inisiatif ekonomi dan keamanan di wilayah Asia-Pasifik.


“Posisi strategis Sulawesi Utara secara signifikan mengurangi mil laut dan waktu transit dibandingkan dengan jalur tradisional," ujarnya.


Sebagai contoh, pengiriman langsung dari Bitung ke pelabuhan utama di Asia Timur seperti Kaohsiung dan Busan mengurangi ribuan mil laut dan beberapa hari dari waktu transit.


"Pengurangan ini berarti penghematan yang signifikan dalam biaya sewa kapal, menjadikan Bitung sebagai hub yang efisien dan hemat biaya,” bebernya.


Lanjut Olly, Sulut menawarkan peluang investasi yang signifikan. Pemerintah provinsi telah menerapkan kebijakan dan insentif yang ramah investor, menjadikan wilayah kami semakin menarik bagi investasi domestik dan asing. 


Pada tahun 2023, investasi asing mencapai 3,01 triliun Rupiah dengan investasi domestik mencapai 7,69 triliun Rupiah. 


Dan di kuartal pertama tahun 2024 , Suluy mencatat investasi signifikan dengan total 1,8 triliun Rupiah. 


Investor utama termasuk Singapura, Tiongkok, Malaysia, dan Luksemburg, menunjukkan kepercayaan global pada potensi ekonomi di Sulut. 


Sektor investasi terbesar termasuk pertambangan, transportasi, pergudangan, telekomunikasi, dan industri makanan. Investasi ini telah menciptakan peluang kerja yang substansial.



Singkatnya, Sulut tidak hanya merupakan gerbang ke Asia-Pasifik, tetapi juga tanah dengan peluang besar dan warisan budaya yang kaya.



“Kami mengundang investor dari Korea Selatan untuk menjelajahi dan berpartisipasi dalam perjalanan Sulut menuju pertumbuhan berkelanjutan dan kemakmuran bersama," ujar Olly.


"Kami juga menyambut dengan hangat sesama pendidik yang berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” sambung Gubernur Olly yang didampingi istri Ny Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan dan anaknya Samuel Ray Dondokambey.


“Sebelum saya mengakhiri pidato singkat ini, sekali lagi saya ingin menyampaikan penghargaan terdalam saya kepada JEI Group, Universitas Jei dan JCC atas penghargaan besar ini kepada saya," ungkap Olly.


"Saya juga berterima kasih kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia, Fungsi Ekonomi Kreatif dan Digital dan Diplomasi Publik yang telah proaktif menjembatani Provinsi Sulawesi Utara dan Universitas Jei,” tandas Dondokambey. (*)