
Jurnal,Mitra - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) bekerjasama dengan Panitia Pelestarian Permainan Tradisional mengelar Sosialisasi Pelestarian Permainan Tradisional Indonesia Kepada Guru Olahraga SD dan SMP se Kabupaten, Jumat 18/10/24 di SMP N 1 Ratahan.
Ketua Panitia Pelestarian Permainan Tradisional Indonesia Hirohito Saroingsong kepada Media mengakui permainan tradisional sudah terlupakan karena teknologi. "Jadi anak-anak sekarang lebih cenderung ke teknologi, sehingga permainan tradisional bukan cuma tidak dimainkan tapi bahkan sudah tidak dikenal. Ada beberapa permainan khas tradisional Minahasa sudah tidak dikenal, tujuan sosialisasi ini untuk memperkenalkan permainan tradisional yang akan di kompetisikan se kabupaten yang nantinya akan ada 4 permainan tradisional yang dikompetisikan secara tingkat Nasional yaitu Gaple (Domino), Remi, Adu Layang dan Bola Tangan," katanya.
Iapun menjelaskan Pertandingan permainan tradisional adalah pengenalan kembali Olahraga Tradisional di Minahasa. "Melalui kegiatan yang akan dilombakan diharapkan para siswa dapat menjadikan permainan tradisional sebagai pelajaran.
Kami akan menerapkan metode bermain adalah belajar, kami akan kolaborasikan antara teknologi, olahraga fisik dan belajar dengan adanya olahraga tradisional ini akan memberikan siswa lebih gembira dengan berkeringat dengan permainan tradisional," jelas Saroingsong.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) Sarah Kindangen melalui Sekretaris Dinas Nolly Ratela mengungkapkan bahwa Olahraga tradisional adalah aktivitas fisik dan mental yang diwariskan secara turun temurun dan dilakukan oleh masyarakat untuk menjaga kesehatan, melatih keterampilan, dan sebagai hiburan. "Olahraga tradisional merupakan objek pemajuan kebudayaan, Olahraga tradisional mencerminkan nilai-nilai sosial, budaya, dan spiritual masyarakat serta Olahraga tradisional merupakan aset negara yang perlu dilestarikan. Olahraga tradisional dapat diajarkan di sekolah dasar dalam bentuk permainan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, dan nilai-nilai pendidikan, seperti fair play, sportivitas, dan kejujuran," ungkap Ratela.(hak)