Iklan

May 30, 2025, 04:15 WIB
Last Updated 2025-05-30T11:15:19Z
Politik

Dua Warga Sulut di Sekap di Kamboja, Royke Anter:Sikapi Secara Tegas dan Cepat Semua Pemangku Kepentingan


JurnalManado - Kembali dua korban warga Sulawesi Utara disekap di Kamboja. Dua warga Sulut tersebut, teridentifikasi bernama Bonifasius Jenly Totopanday dari Kabupaten Kepulauan Talaud dan Albertus Agung Tengker dari Kota Bitung.


Dua warga ini berharap dapat dipulangkan ke Manado. Setelah sebelumnya Jenly Totopanday dan Albertus Agung Tengker hendak mencari kerja di Kamboja.



Menanggapi persoalan tersebut, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Royke Anter turut prihatin dan angkat bicara terkait banyaknya korban warga Sulut di Kamboja.


“Persoalan ini harus di sikapi secara tegas dan cepat oleh semua pemangku kepentingan, ” tegas Ketua Fraksi Demokrat ini.


Lanjut Anter, Pemerintah terutama Dinas Tenaga Kerja , harus secara masif melakukan koordinasi dengan Kabupaten/Kota untuk memberikan edukasi, agar menyampaikan Negara mana yang dilarang atau Zona Hitam untuk bekerja, sekaligus juga menelusuri agen yang merekrut pekerja.


” Ini sudah berulang-ulang terjadi, dan terus ada korban. Harus ada langkah serius dinas terkait berkoordinasi hingga Kabupaten /Kota, libatkan perangkat Kelurahan/Desa, Tokoh umat, tokoh agama untuk menyampaikan Negara yang berbahaya di bekerja, juga bagaimana tanda, syarat pekerjaan yang legal,” sebut Anter legislator Sulut daerah pemilihan (dapil) Manado ini.


Anter juga berharap pihak kepolisian menindak tegas dan u menangkap para calo, agen yang diduga menjadi dalang untuk mengajar warga Sulut ke Kamboja.


” Kami sangat meyakini Pak Kapolda mampu menyikapi hal ini, agar ada efek jerah dan tidak ada korban korban selanjutnya,” kata Anter. Anter pun berharap agar ada langkah nyata untuk dapat memulangkan 2 warga Sulut yang saat ini di Sekap di Kamboja.” Kami berharap ada koordinasi pemerintah Sulut dan kedutaan, BP2MI, untuk dapat memulangkan mereka. Kasian keluarga mereka saat ini dalam kekuatiran mendalam atas kondisi mereka disana,”tutup Anter.(tino)