Jurnal Manado — Target membuka konektivitas penerbangan antar provinsi diwujudkan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE.
Terbukti, secara resmi dibuka rute penerbangan baru Manado–Toraja (PP) yang dilayani oleh maskapai Wings Air.
Penerbangan lintas provinsi ini menjadi simbol strategis dari semangat integrasi wilayah, sekaligus menjadi momentum penting dalam menyambungkan poros Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara melalui jalur udara yang lebih efisien, nyaman, dan terjangkau.
Gubernur Yulius Selvanus mengatakan, penguatan konektivitas transportasi menjadi salah satu prioritas utama pemerintah provinsi dalam mendorong pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi berbasis wilayah.
“Kehadiran rute Manado–Toraja ini bukan sekadar membuka jalur udara baru, tetapi membuka peluang ekonomi, memperluas sektor pariwisata, serta mempererat relasi sosial dan budaya antarwilayah. Ini adalah langkah taktis untuk mendorong mobilitas dan mempercepat pembangunan kawasan timur Indonesia,” kata Yulius.
Pembukaan rute ini diyakini akan memperkuat posisi Manado sebagai hub penerbangan kawasan timur, sekaligus menjadikan Toraja sebagai destinasi budaya dan wisata religi yang semakin mudah dijangkau. Akses yang lebih cepat diharapkan mendorong pertumbuhan sektor UMKM, perdagangan antar wilayah, serta memperkuat sentra-sentra ekonomi baru.
Gubernur Yulius menjelaskan kerja sama serupa akan terus dikembangkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia Timur.
“Konektivitas adalah infrastruktur tak kasat mata, tapi dampaknya sangat riil bagi masyarakat. Kita harus pastikan setiap wilayah terhubung, agar tak ada lagi daerah yang tertinggal dalam arus pembangunan,” ujarnya.
Sementara itu, pihak Wings Air yang menjadi mitra utama dalam pelaksanaan rute baru ini menyatakan komitmennya untuk menyediakan layanan terbaik. Rudy Lumingkewas, perwakilan Wings Air, mengungkapkan bahwa mereka telah menyiapkan 72 kursi penumpang untuk penerbangan perdana dari Manado ke Toraja, dan sekitar 50–52 kursi untuk rute sebaliknya.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan dan inisiatif dari Pemerintah Provinsi Sulut, khususnya Pak Gubernur. Komitmen dan komunikasi yang intensif dengan Dinas Perhubungan Sulut menjadi kunci kesiapan kami,” ujar Lumingkewas.
Ia menambahkan bahwa pihak maskapai juga membuka opsi evaluasi berkala untuk menyesuaikan frekuensi penerbangan sesuai kebutuhan dan animo penumpang dari kedua wilayah.
Dengan langkah ini, Sulut tak hanya membuktikan kapasitasnya sebagai pelopor integrasi transportasi regional, tetapi juga menegaskan komitmennya dalam mewujudkan pembangunan inklusif dan terkoneksi dari pesisir hingga pegunungan. (*)