JurnalManado - Melonjaknya, harga beras di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang menyebabkan banyak keluhan masyarakat. Komisi 2 Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Provinsi Sulut menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan beberapa instansi terkait merupakan mitra kerja komisi 2 bidang Perekonomian dan Keuangan.
Dalam RDP tersebut, salah satu Anggota DPRD Provinsi Sulut daerah pemilihan (dapil) Bolmong Raya Seska Ervina Budiman S.Sos mempertanyakan solusi Pemerintah terkait mahalnya harga beras di pasaran.
Apa kendala-kendala yang di hadapi di lapangan dan apa saja, intervensi Pemerintah dalam menanggulangi lonjakan harga beras yang semakin meroket pungkasnya
Kasihan masyarakat, yang hidupnya pas-pasan. Uang yg di dapat hanya cukup untuk membeli beras sehari untuk di makan sekeluarga.
Disamping itu kata, Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) juga mempertanyakan soal pupuk, bibit benih unggul yang susah didapat petani. Juga sistem irigasi yang tidak memadai.
Yang menyebabkan banyak lahan persawahan di alih fungsikan misalnya luas lahan persawahan di Kota Kotamobagu semakin hari semakin berkurang di sebabkan faktor-faktor tersebut di atas
Namun, langkah cepat Gubernur Sulut Mayjen TNI (Purn) Yulius Silvanus SE dalam mengatasi hal tersebut, mendapat apresiasi dari srikandi asal Bolaang Mongondouw Timur (Boltim) ini, hal ini terlihat saat Dinas Pangan bekerja sama deng Bulog dan Perindag melaksanakan pasar murah di berbagai tempat tersebar di seluruh wilayah Sulut.
Dan nanti akan ada pembagian beras untuk keluarga-keluarga yang kurang mampu yang akan di berikan bantuan pangan berupa 10 kg gram beras SPHP setiap bulannya dan inshallah akan di bagikan akhir Juli nanti.
Per 2 bulan Juni-Juli sejumlah 20 kg berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi ( DTSEN) dari Dinas Sosial
“Respon cepat pak Gubernur YSK luar biasa. Harapan kami dengan program-program yang nantinya akan di laksanakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut dapat segera mengatasi kenaikan harga beras” pungkas srikandi Partai NasDem. (tino)