
JurnalManado - Anggota Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi-Utara (Sulut) Seska Budiman S.Sos merasa prihatin dengan kondisi mahalnya beras di pasaran.
Sebagai Anggota Dewan Sulut, daerah pemilihan (dapil) Bolmong Raya ini bertanya kepada Pemerintah Provinsi dalam hal ini Dinas Pangan Daerah, Dinas Pertanian dan PT Bulog.
"Sebagai Anggota Komisi 2 ingin menanyakan kendala-kendala apa saja yang terjadi saat ini sehingga harga beras melonjak naik. Saya ingin bertanya kepada instansi terkait untuk mengintervensi kenaikan harga beras
Kasihan masyarakat, yang hidupnya pas-pasan. Dapat uang hanya untuk makan sehari membelikan beras untuk makan bersama keluarganya hanya sehari.
Disamping itu kata, Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu juga mempertanyakan soal pupuk, bibit susah didapat petani.
Sehingga banyak petani sudah alih profesi dari petani beras ke nilam. Seperti contoh luas sawah di Kota Kotamobagu lahar yang luas ternyata tidak berfungsi karena irigasinya rusak. Sehingga beberapa waktu lalu lahan yang ada di Kota Kotamobagu sebagai sudah ditanami nilam.
Melihat kondisi ini PJ Walikota Kotamobagu melobi kepada Pemerintah Pusat untuk menyampaikan hal ini. Tapi sampai sekarang tidak di tindaklanjuti Pemerintah Pusat," tegas Budiman kepada wartawan saat rapat dengar pendapat (RDP) Komisi 2 dengan mitra kerja Komisi. (tino)