
An
J
urnalManado - Anggota Badan pengawas pemilihan umum (Bawaslu).Republik lndonesia (RI) Doktor Herwyn Malonda sampaikan tiga point penting peran strategis Bawaslu Sulut yang harus dibangun dari sekarang yang bisa berangkat dari pelaksanaan pemilu 2024 termasuk dinamika yang selama ini terjadi kemudian dirancang bagaimana untuk proyeksi kedepannya.
Adapun ketiga peran strategis tersebut adalah, Pertama Bawaslu sebagai pencegah aktif, kedua Sebagai Early Warning System, dan ketiga memberikan pendidikan pengawasan partisipatif.
“Pertama, Bawaslu ini sesuai ketentuan undang undang pemilu sebagai pencegah aktif dimana pencegah ini tidak sekedar dilaksanakan ketika tahapan pemilu dilaksanakan. Sebagai pencegah aktif yang harus dilakukan bawaslu adalah pengiatan literasi digital, ini yang akan kita lakukan kedepan karena melihat kondisi sekarang yang sudah sangat masif terkait dengan digital apalagi dengan adanya AI (Artificial Intellengence). Kedua, Kita akan membangun Early Warning System untuk mendeteksi potensi konflik dimana juga menjadi tugas dari kesbangpol. Potensi konflik pelanggaran sistematis kerentanan proses pemilu jauh hari meskipun tahapan belum dimulai. Ketiga, Pendidikan pengawasan partisipatif, yakni melakukan pendidikan elektoral berkelanjutan. Untuk saat ini karena masih efisiensi kami melakukan pendidikan pengawasan partisipatif kemarin dengan mengundang pemilih pemula dan mudah mudahan akan kita masifkan di 2026,” jelas Herwyn.
Hal ini disampaikan Herwyn Malonda saat membuka secara langsung kegiatan Penguatan Kelembagaan Bawaslu Sulut dengan tema ‘Sinergitas Bawaslu Bersama Pemangku Kepentingan Dalam Memperkuat Demokrasi di Sulut, Senin (1/9/25) di Hotel Arya Duta Manado.
Dia berharap kedepan Bawaslu sulut bukan hanya dikenal sebagai wasit yang adil, tetapi juga menjadi arsitek yang membangun demokrasi yang lebih berkualitas.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Sulut Ardiles Mewoh dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Bawaslu RI karena telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan penguatan kelembagaan ini bersama para pemangku kepentingan di daerah.
Ardiles juga menyampaikan pasca pelaksanaan pemilihan umum tahun 2024 dan pilkada Bawaslu sulut telah melakukan kerja kerja bagi demokrasi bukan hanya sebagai penyelenggara pemilu tapi juga bekerja untuk demokrasi lewat program program yang perlu dilaksanakan secara kelembagaan. (tino)