
Jurnal,Mitra - Situasi politik dalam rangka Konsolidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) kian hangat dalam persaingan pengusulan Calon Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC).
Menghadapi situasi tersebut maka Wakil Sekretaris DPD PDIP Sulawesi Utara (Sulut) Ronald Kandoli mengajak Kader Partai di Kabupaten Mitra harus tetap kompak dan solid. "Seluruh kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P diingatkan untuk tidak terjebak dalam kepentingan pribadi dan tetap satu haluan di bawah kepemimpinan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Siapapun yang diusul dan terpilih Ketua DPC PDIP Kabupaten Mitra harus kita sepakat mendukung untuk melakukan kerja,kerja politik. "Ini menjadi bagian dari konsolidasi organisasi partai dengan tujuan strategis penguatan pengkaderisasi. Nantinya nama-nama yang diusulkan akan di teruskan DPP dan ditetapkan sebagai Ketua DPC, siapapun yang ditetapkan harus kita dukung agar masyarakat yang telah memberikan kepercayaan kepada partai berkepala banteng ini akan semakin berjaya dalam membangun negeri," ajak RK.
Ronald Kandoli yang juga sebagai Bupati Mitra menjelaskan PDI Perjuangan masih mendapatkan kepercayaan rakyat untuk terus berjuang menegakkan demokrasi. "Semakin solid dan kompak para kader PDI P maka Kepercayaan masyarakat ini akan terjaga. Sesuai apa yang disampaikan Ketua umum Megawati Soekarnoputri dalam pidato pada rakernas kemarin para kader harus memegang prinsip perjuangan. Harus solid, kompak, jadi suri tauladan di masyrakat dan harus tetap mampu untuk memperjuangkan kepentingan rakyat,” jelas Ronald.
Untuk itu Dirinya berpesan dinamika politik yang terjadi saat ini merupakan hal biasa. "Konsolidasi ini merupakan momentum strategis untuk menyatukan langkah partai dalam menghadapi dinamika politik. Oleh karena itu kita semua kader tetap fokus bekerja politik untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat," pungkas Wasek DPD PDI-P Sulut Ronald Kandoli yang juga sebagai Kandidat kuat untuk menjadi Ketua DPC PDIP Kabupaten Mitra.(hak)