Jurnal Manado - Berdasarkan Surat dari PBSI Kota Manado Nomor 11/PBSI_Manado/X/2025 tentang permohonan mediasi, 20 Oktober 2025,
maka KONI Sulut hari ini, Senin (27/10/2025) mengadakan mediasi antara Ketua PBSI Kota Manado dan Ketua Pengprov PBSI Suut.
KONI sebagai rumah olahrga yang salah satunya adalah sebagai penengah dan membantu menyelesaikan persoalan yang terjadi di cabang olahraga. Hal itu disampaikan Wakil Ketua 2 KONI Sulut Christian Yokung, saat diwawancarai sejumlah wartawan usai memimpin rapat mediasi di Sekretariat KONI Sulut, Senin 27/10/2925).
Namun sayangnya dalam pertemuan mediasi hanya dihadiri Pengurus PBSI Kota Manado.
"PBSI Manado telah memenuhi undangan dan hadir, kami juga telah memeriksa dokumen dan surat - surat muskot yang telah dilaksanakan oleh PBSI Kota Manado, sudah di periksa dan dikaji, sudah dibuatkan berita acaranya" kata Christian didampingi Wakil Sekretaris Richard Kundiman.
Terkait tidak hadirnya Ketua PBSI Sulut, kata Christian "Ketuanya izin belum bisa menghadiri. Kami secepatnya akan mengkomunikasikan dengan Pengurus PBSI Sulut agar bisa terealisasikan dengan baik".
Meski demikian ia mengingatkan persoalan ini jangan sampai berlarut - larut karena akan berdampak pada prestasi.
"Dalam waktu dekat akan ada iven Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulawesi Utara (Sulut), jangan sampai persoalan ini merugikan cabor, atlit dan pelatih karena mental akan terganggu apalagi Manado juara umum lalu.
Pasti secepatnya akan kami koordinasikan dengan PBSI Sulut, ini juga akan dilaporkan ke ketua KONI hasil rapat yang telah dilaksanakan dan, akan menjadi kajian dan harus terealisasi secepatnya, sebelum porprov, yang paling penting jangan sampai atlit dan pelatih dikorbankan. Ini demi kemajuan cabor bulutangkis, " pungkasnya.
Hadir Humas KONI Sulut Wawan Ahmad, Koni Sulut Deysi W, Ketum PBSI Kota Manado Mahmud Turuis, Ketua Harian PBSI Kota Manado Rady Langkun, Sekretaris PBSI Kota Manado Rahmad Pakaya.
(postman)