Jurnal Manado - Staf Khusus (Stafsus) Bidang Media Januardo Binilang dalam pemaparan pada kegiatan Lokakarya Literasi Digital yang mengangkat tema "Literasi media digital : Memahami Algoritma dan Bias Informasi", mengingarkan kepada siswa - siswi dari perwakilan sejumlah sekolah yang ada di sulut, bagaimana pentingnya pemanfaatan digital dan efek daripada penyalahgunaan digital itu sendiri.
Ia menjabarkan secara gamblang awal mulanya tercipta Hand Phone (HP) dan penggunaan aplikasi serta munculnya media sosial.
Untuk itu Nardo sapaan akrabnya meminjam kata 'Maju' dari Visi misi Gubernur Sulut Yulius Selvanus "Menuju Sulawesi Utara Maju dan Berkelanjutan".
" Maju" artinya bukan sekedar berkembang tapi mengandung makna yang luas. yakni bagaimana kita memahami segala sesuatu yang kita lakukan sehingga paham dan kita tumbuh berkembang.
Sama halnya ketika kita menggunakan digitalisasi, harus memiliki kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi dan menciptakan konten digital dengan kesadaran dan dampaknya terhadap diri dan masyarakat.
Nardo juga mengingatkan dampak bias dan algoritma yaitu polarisasi opini publik (masyarakat mudah percaya), Distrust, menurunnya kepercayaan pada media dan pemerintah. Hoax, berita palsu atau bohong
serta fatique, kelelahan mental yang muncul ketika sesorang tidak mampu.
"Disinilah butuh peran pemerintah, swasta dan masyarakat, " kata Nardo. Sembari menjabarkan
peran pemerintah seperti program sulut digital smart society, penguatan komunitas literasi digital di sekolah dan desa, kolaborasi dengan media lokal untuk pelatihan anti hoax dan pemanfaatan big data untuk transparansi dan partisipasi publik.
Diakhir pemaparan ia mengajak siswa - siswi agar menjadikan literasi digital bukan saja kemampuan teknis tapi kecerdasan sosial dan moral agar masyarakat sulut tumbuh cerdas.
Adapun peserta yang ikut dalam lokakarya yaitu perwakilan dari SMA N 9, SMA N 1, SMA N 7, SMA N 2, SMA N 4,Man Model, SMK 1 Airmadidi, SMA Eben Hezer, SMK 1 Manado, SMA Advent Klabat.
(postman)