Jurnal Manado - Bukit kasih yang terletak di Kanonang, Kawangkoan Kabupaten Minahasa merupakan salah satu iconik yang menjadi buah bibir bukan saja di lokal tapi sampai mancanegara.
Bagaimana tidak, bukit kasih yang di bangun sejak tahun 2002 itu merupakan simbol perdamaian dan kerukunan beragama di Sulawesi Utara.
Dilokasi tersebut terdapat lima rumah ibadah yaitu gereja katolik, gereja kristen, masjid, pura dan vihara. Ini menjadikan simbol bahwa hidup berbeda - beda suku, agama, golongan namun hidup rukun dan harmoni.
Bahkan dilokasi tersebut dipercaya merupakan tempat pertemuan leluhur suku Minahasa Toar dan Lumimuut. Sehingga di lereng bukit terdapat patung dan ukuran wajah mereka.
Hal inilah yang menjadi objek wisata unggulan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut).
Dibawa komando Gubernur Sulut Yulius Selvanus, dengan sigap melakukan kolaborasi Pemprov Sulut dan sejumlah pihak untuk melakukan pembangunan dan renovasi serta perawatan bukit kasih.
Hal yang menarik yaitu saat ini sejumlah fasilitas baru untuk kenyamanan wisatawan yaitu kolam renang air panas, area refleksi, aula serbaguna serta penataan spot - spot UMKM.
Dengan memperbaiki dan, merenovasi serta membuat objek wisata bukit kasih semakin baik maka akan berdampak bagi pariwisata, ekonomi dan utamanya kesejahteraan masyarakat.
Seperti dikatakan Gubernur melalui Staf Khusus Gubernur Bidang Pariwisata, Dr. Drevy Malalantang, perbaikan objek - objek wisata seperti bukit kasih merupakan bagian dari komitmen Gubernur.
"Pariwisata salah satu program yang termaktub dalam visi misi Gubernur untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu pilar pembangunan daerah, "ujarnya.
(*postman)
