Jurnal Manado - Melalui program "Sulut Terang", empat pulau terluar kini menikmati pasokan listrik 24 jam penuh, bukan hanya sebagai hadiah musiman, melainkan langkah strategis untuk mengurangi kesenjangan energi dan membuka pintu peluang ekonomi serta pendidikan di wilayah pinggiran.
Peresmian akses listrik nonstop ini dilakukan secara virtual melalui video conferencing dari Wisma Negara di Bumi Beringin, Manado, Selasa (16/12/2025).
Program "Sulut Terang" bukan sekadar proyek infrastruktur, tapi visi jangka panjang untuk pemerataan layanan dasar. Sebelumnya, masyarakat di pulau-pulau ini hanya bergantung pada pasokan listrik terbatas, sering kali hanya beberapa jam sehari, yang menghambat aktivitas sehari-hari. Kini, dengan listrik 24 jam, warga melihat transformasi nyata.
"Ini bukan akhir, tapi tonggak penting untuk percepatan pembangunan. Program 'Sulut Terang' dirancang untuk mencapai pemerataan energi hingga ke wilayah terluar dan terpencil, membuka peluang ekonomi baru, mendukung pendidikan, dan meningkatkan kualitas hidup," katanya.
Gubernur Yulius juga menekankan bahwa capaian ini adalah hasil sinergi erat antara Pemprov Sulut, pemerintah kabupaten, dan dukungan pusat, termasuk Kementerian ESDM yang memastikan pasokan stabil.
Dampak jangka panjang dari program ini diproyeksikan luas. Di sektor ekonomi, listrik stabil memungkinkan pengembangan usaha kecil seperti pengolahan ikan atau pariwisata berbasis alam. Pendidikan pun terdongkrak, dengan anak-anak bisa belajar lebih optimal tanpa batasan waktu.
Hadir Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Reza Patria, Wakil Gubernur Victor Mailangkay, Bupati Minahasa Utara (Minut) Joune Ganda, serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan pejabat Pemprov Sulut,
(postman)
