Iklan

March 1, 2017, 04:03 WIB
Last Updated 2021-01-21T12:41:46Z
Pemerintahan

Terminal Liwas Kurang Jelas. Wagub Bakal Panggil Dishub Provinsi

Wagub Steven Kandouw
Jurnal,Manado - Pembangunan fisik Fasilitas Operasional AKAP Terminal Regional Liwas, yang berdiri di lahan seluas 5 hektar yang rencananya bukan saja hanya untuk angkutan penumang namun akan dilengkapi dengan angkutan peti kemas yang merupakan proyek Kementerian Perhubungan Dirjen Perhubungan Darat pada Satuan Kerja (Satker) Pengembangan Lalu Lintas Angkutan Jalan Sulut, yang dikerjakan sejak 2012, Hingga saat ini tidak ada kepastian dalam penyelesaian. Padahal dari kemetrian perhubungan yang saat itu dikendalikan oleh Menteri Perhubungan E.E Mangindaan menargetkan terminal tersebut beroperasi pada tahun 2014 silam.
“Ini jadi perhatian serius Pemerintah Provinsi,”kata Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, saat diwawancarai sejumlah wartawan di lobi kantor gubernur, Rabu (1/03/2017).
Meskipun demikian Wagub mengatakan jika proyek tersebut dibiayai oleh dana APBN.
“Itu menggunakan anggaran pusat namun tetap pemerintah daerah akan melakukan evaluasi. Jadi kami akan memanggil pihak perhubungan untuk mempertanyakan kejelasan dan kelanjutan pembangunan liwas,”kata Wagub.

Diketahui bahwa pembangunan fisík Terminal Regional Kota Manado di Liwas Paal Dua, direncanakan dalam tiga tahap yaitu tahap pertama yang sudah berjalan sejak tahun 2012 melalui satuan kerja pengembangan LLAJ Sulut tahun 2012. Pelaksana pekerjaan oleh PT Mutu Jaya Sakti dengan pengawas pekerjaan PT Abdi Cipta Sasana dengan anggaran Rp 3.729.000.000, dengan pekerjaan pematangan lahan (cutting & field) serta pembuatan talud.
Pada tahap kedua, dilaksanakan pembiayaan dana APBN tahun 2013 melalui satuan kerja pengembangan LLAJ Sulut tahun 2013, dimana pelaksana pekerjaan dilakukan PT Realita Timur Perkasa serta pengawas pekerjaan oleh PT Visca Jaya Consultant dengan anggaran Rp 9.414.240.000. Sementara pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah pematangan lahan dan pembuatan talud, pembangunan gedung utama terminal, serta pembangunan shelter.
Untuk tahap ketiga pekerjaan yang dilaksanakan adalah pematangan lahan dan pembuatan talud, pembangunan shelter, pengaspalan areal terminal dan penataan serta pembuatan taman dan landscape. Pada tahap ini diharapkan seluruh fasilitas terminal telah selesai dibangun, baik bangunan utama, areal lahan parkir, ruang tunggu penumpang maupun fasilitas lainnya.
Saat ini telah masuk pada tahap ke enam dan belum selesai.(man)