Iklan

February 18, 2019, 13:33 WIB
Last Updated 2021-01-21T12:35:06Z
Pemerintahan

Genjot Nilai Tukar Petani, Sekprov Genjot Sarana dan Prasarana Sektor Pertanian

Jurnal,Manado - Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut merilis indeks Nilai Tukar Petani (NTP) yang belum mencapai angka 100, sehingga bisa dikatakan kesejahteraan petani belum maksimal. Oleh karena itu melalui Sekertaris Provinsi Sulut, Edwin Silangen mengungkapkan bahwa akan menggenjot peningkatannya melalui program dan bekerja dari Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak).

"Tingkatkan produktifitas dan produksi, kemudian petani diberikan pengetahuan yang semakin efisien," terangnya usai membuka Rapat Kerja Distanak Sulut yang dihadiri kabupaten kota dan digelar dialah satu hotel di Kota Manado, Senin (18/02).

Lanjutnya sarana dan prasaran disektor pertanian akan terus dinormalisasikan.

"Misalkan tidak ada kekurangan benih dan pupuk. Serta kita harus menjaga stabilitas harga di pasar, baik lokal, antar pulau dan ekspor, dengan data dikelola oleh dinas. Dan kegiatan seperti Rakerda inilah sangat penting, serta sinergitas agar program-program yang dilaksanakan tepat sasaran," ungkap Sekprov.

Terpisah itu, Kepala Distanak Sulut, Novly Wowiling mengatakan faktor NTP belum menembus angka 100 karena petani itu sendiri.

"Petani 'royal' jadi susah naik ke 100. Hasil dari pertanian belum sebanding dengan pengeluaran rumah tangga sehingga upaya untuk menaikan NTP Sulut adalah pengutan program Dinas Pertanian dan Peternakan, seperti Pacaleg, bantuan benih dan cetak sawah," terang Kadis sembari mengatakan akan memaksimalkan sarana dan prasarana melalui program Distanak.

"Itu yang sekarang sedang kita laksanakan, dan melalui rakerda ini akan mencari solusi bersama sekaligus menindaklanjuti program kerja sebelumnya," tandas Wowiling.

Sekedar diketahui, pada Januari 2019 NTP Sulut mengalami peningkatan sebesar 0,02 persen menjadi 95,41. Idealnya, dibilang sejahtera harus di angka 100.(*jm)