Iklan

May 30, 2013, 08:04 WIB
Last Updated 2013-05-30T15:04:19Z
NasionalUtama

Hmm....Meski Dikritik, SBY Tetap Terima Penghargaan

JAKARTA-Kendati dikritik sejumlah kalangan, Presiden Susilo Bambang Yudoyono tetap menerima penghargaan bertajuk "Statesman Award" di New York, Kamis malam, 30 Mei 2013, waktu setempat. Penghargaan yang dianugerahkan oleh organisasi lintas keyakinan, The Appeal of Conscience Foundation (ACF).

Penghargaan akan diberikan oleh pendiri yayasan tersebut, Rabbi Arthur Schneier. Bagi Schneier, SBY dianggap mampu menggalang perdamaian dan memimpin Indonesia menjadi masyarakat demokratis yang menolak ekstrimisme. SBY juga dianggap dapat melindungi warga Indonesia yang berasal kaum minoritas dari tindak kekerasan. 

Kritik tajam dari tanah air mewarnai momen membanggakan bagi SBY itu. Profesor Filsafat Romo Franz Magnis-Suseno sampai-sampai melayangkan surat protes kepada ACF. Dia mempertanyakan dasar pemberian penghargaan bagi SBY. Penghargaan itu dinilai hanya akan mempermalukan organisasi itu sendiri. 

Kritik lainnya dilayangkan oleh kelompok Human Rights Watch (HRW) yang menyatakan bahwa tindakan penyerangan terhadap kaum minoritas masih tergolong tinggi. Dalam laman Times of Israel, Kamis 30 Mei 2013, mereka mengatakan bukti kegagalan pemerintah terlihat dari masih adanya tindak kekerasan terhadap kaum Kristiani, kaum Muslim Syiah dan pengikut Ahmadiyah. 
 
"Tujuan dari organisasi ACF yaitu ingin menjadi sebuah organisasi yang mempromosikan toleransi beragama. Namun fakta sederhana telah membuktikan bahwa SBY tidak melakukan hal itu," ujar Direktur Advokasi HRW, John Sifton. 

Organisasi itu didirikan oleh Schneier sejak tahun 1965 silam. Dalam situs resminya ACF disebut bekerja untuk memperjuangkan kebebasan beragama dan hak asasi manusia di seluruh dunia. Bahkan setelah tragedi kemanusiaan 11 September 2001, yayasan ini ikut mengajak berbagai pemimpin dunia untuk ikut bersama-sama mengambil sikap memerangi terorisme. 

Sementara Schneier merupakan salah satu korban tragedi kemanusiaan Holocaust yang berhasil selamat. Dia telah mengabdikan hidupnya untuk mengatasi kebencian dan sikap intoleran terhadap umat beragama lainnya. Organisasi yang didirikannya tersebut rutin memberikan penghargaan Statesman Award kepada para pemimpin dunia sejak tahun 1997.

Beragam tokoh penting dunia tercatat pernah menerima penghargaan ini. Mulai dari mantan Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown, mantan Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman, Angela Merkel. 

SBY satu-satunya pemimpin yang pernah dikritik terkait hadiah itu. Pada tahun 2012 lalu, PM Kanada, Stephen Harper juga menuai kritik serupa. Harper dinilai bersikap berat sebelah dalam menangani konflik Israel-Palestina.(dtc)