
TUNISIA-Tiga aktivis wanita Femen berunjuk rasa dengan bertelanjang dada di
depan Kementerian Kehakiman Tunisia, Rabu 29 Mei 2013, waktu setempat.
Mereka mengekspresikan solidaritas untuk Amina Tyler, rekan mereka yang
ditahan petugas sejak 19 Mei, agar dibebaskan.
Dilansir Dailymail, ketiga aktivis itu tiba-tiba mendekati
gerbang gedung Kementerian Kehakiman dan langsung melepas jubah yang
mereka kenakan. Mereka berteriak dalam Bahasa Inggris: "Bebaskan Amina!"
dan "Musim semi wanita segera tiba!"
Warga yang melihat aksi nekat itu mendekati dan bermaksud menutupi
bagian dada wanita yang tak lazim dipertontontkan di muka publik itu.
Namun ketiga aktivis itu malah bertindak semakin brutal. Mereka berusaha
memanjat pagar Kementerian.
Polisi bergegas menahan mereka karena massa terlihat mulai marah
melihat aksi ketiga aktivis itu. Massa yang sebagian besar bekerja di
Kementerian sebagai pengacara ikut mengutuk aksi tersebut.
"Ini benar-benar sudah melanggar ajaran agama kami. Ketiga wanita
ini bertelanjang dada sebagai cara untuk mengekspresikan kebebasan
sangat bertentangan dengaan tradisi masyarakat muslim Tunisia," ujar
Fatima Zahaouadi, seorang pengacara.
Massa kemudian juga menyerang wartawan yang berusaha mengambil
gambar aksi unjuk rasa tersebut, sementara di saat yang bersamaan
beberapa pengacara berusaha melindungi para jurnalis tersebut.
Kejaksaan Tunisa kemudian menahan ketiga aktivis wanita yang
diketahui berkewarganegaraan Perancis dan Jerman itu. Mereka telah
dimintai keterangannya terkait aksi yang baru saja dilakukan.
Berdasarkan hukum Tunisia, ketiganya dapat dikenakan tuduhan telah
melakukan penyerangan terhadap moral publik atau mengancam ketertiban
umum.
Ancaman hukuman bagi tindak kejahatan itu adalah dibui selama setahun.
Femen di Tunisia
Salah aktivis Femen yang ditahan, Inna, mengatakan bahwa aksi
mereka bertujuan memprotes perlakuan yang diterima kaum wanita di dunia
Arab.
"Selain itu kami menyerang Kementerian Kehakiman satu hari sebelum
persidangan rekan kami, Amina. Kami menuntut Amina untuk dibebaskan dan
memberikan kebebasan kepada wanita."
Amina ditahan setelah terlibat cekcok dengan anggota organisasi
Ansar al-Shariah di sebuah mesjid di kota Kairoun. Cekcok terjadi
lantaran Amina diduga hendak berbuat ulah di konferensi organisasi
tersebut.
Dia telah lama menjadi buronan polisi karena fotonya yang tidak
senonoh tampil di laman Facebook. Tanpa mengenakan baju, mengumbar
aurat, Amina menuliskan kalimat ini pada tubuhnya: "Tubuhku adalah
milikku dan bukan atas kehendak seseorang".
Akibat tindakan ini, Amina dikecam masyarakat Tunisia. Beberapa
pemuka agama khawatir wanita ini akan memicu tindakan radikal di negara
tersebut.(dtc)