Iklan

May 19, 2013, 09:11 WIB
Last Updated 2013-05-19T16:15:34Z
HukrimUtama

Penggorok Leher Punya Ilmu Kebal, Polisi Minta Bantuan Paranormal

JURNAL,SUMUT-Ulil Azmi, 25, ditangkap polisi karena menggorok lehernya temannya sendiri hingga tewas. Tidak gampang menangkap Ulil. Polisi di Medan, Sumatra Utara, sampai harus meminta bantuan paranormal karena tersangka diduga punya ilmu hitam.

Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan, AKP.Faidir Chan berdalih, paranormal tersebut didatangkan untuk membantu menghilangkan ilmu hitam yang dimiliki pelaku.

"Pelaku Ulil punya ilmu hitam yang fungsinya untuk kebal sabetan senjata tajam. Dia juga punya ilmu pengasih. Makanya kami minta bantuan paranormal untuk mengatasinya," ungkap AKP Faidir.

Korban adalah Sofi Gultom, 14, siswa kelas II SMP. Ulil menggorok leher Sofi dibantu oleh Mori Nasution, 19. Kedua pelaku juga membawa kabur sepeda motor dan handphone milik korban.

Faidir menjelaskan, kedua pelaku dan korban saling mengenal dan berteman dekat beberapa bulan terakhir. Sejak berkenalan, mereka kerap bermain dan menjalani aktivitas bersama.

"Mereka ini teman dan sering sama-sama. Cuma karena sering disuruh mengisi bensin motornya kalau lagi jalan-jalan. Tapi otak pelakuknya, si Ulil ini dendam ke korban karena merasa dimanfaatin korban," ujar Faidir menjelaskan.

Demi memuluskan aksinya, Ulil yang memiliki ilmu kebal mengelabui Sofi. Dia mengaku bisa memberikan ilmu kebal yang dimilikinya untuk jaga diri kepada Sofi. Sepakat dengan tawaran itu, Sofi pun  menyetujuinya. Ketiganya berangkat bersama ke lokasi kejadian untuk melakukan transfer ilmu.

Setiba di lokasi kejadian, mata Sofi ditutup dengan kain sebagai salah satu syaratnya. Saat itulah pelaku, Mori menggorok leher korban dengan pisau. Kepada polisi dia mengaku terpaksa menggorok leher Sofi, lantaran dipaksa oleh Ulil untuk melakukan eksekusi.

"Aku disuruh bang Ulil menggorok. Sebenarnya gak tega, tapi karena didesak akhirnya aku nekat," Aku Mori di Polsek Percut Sei Tuan.

Mimpi diteror korban

Sejak dalam pelarian, kedua pelaku mengaku diteror korbannya melalui mimpi. Kejadian ini kata mereka terjadi berkali-kali sejak Sofi tewas. "Aku sering dibayanginnya beberapa kali, ujar Ulil.

Hal yang sama juga dialami oleh Mori, dikatakannya, arwah Sofi mendatanginya melalui mimpi, menuntut pelaku bertanggungjawab.

"Sejak dia tewas sering membayangi aku. Dia minta aku supaya bertanggung jawab. Pernah juga sekali datang lewat mimpi, dia menggorok aku dalam mimpiku," ungkap sang eksekutor.

Dikisahkannya, kejadian tersebut berawal dari kekesalan sering disuruh mengisi bensin setiap meminjam sepeda motor.

"Aku kesal, karena dia (korban) sering membohongi. Kalau pinjam motornya dia selalu minta mengisi bensinnya. Itulah yang membuat sering kesal ke dia," ujar Ulil menjelaskan motif aksi sadisnya tersebut.

Usai menggorok Sofi yang masih pelajar SMP kelas II ini, kedua pelaku meninggalkannya dalam kondisi sekarat dengan luka sabetan senjata tajam yang cukup parah. Korban akhirnya tewas setelah sempat dirawat di RSUD Pirngadi, Medan. Polisi membekuk Ulil dan Mori pada Sabtu malam, 18 Mei 2013 di rumahnya masing-masing

Tak hanya itu, Ulil dan Mori juga membawa kabur sepeda motor dan handphone milik korban. Kepada polisi keduanya mengaku telah menjual sepeda motor tersebut seharga Rp3 juta kepada temannya.

Hasilnya dibagi dua oleh pelaku. "Uangnya kami bagi dua, sebagian kami pakai untuk bersenang-senang," ujar Mori Nasution.

"Mereka ini berteman. Setelah menggorok mereka merampok harta korban yang tak lain teman mereka sendiri. Tapi korban tidak tewas, dia sempat dirawat di RSUD Pirngadi dua hari, karena luka sabetan yang parah akhirnya dia meninggal," ujar Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan, AKP Faidir Chan.

Keduanya pun dijerat pasal KHUPidana 338, 365 dan 340 dengan ancaman minimal seumur hidup. Pasalnya, pembunuhan tersebut sudah direncanakan oleh kedua pelaku yang mengaku menyimpan dendam kepada korbannya.

"Mereka terancam hukuman penjara seumur hidup, maksimal hukuman mati, karena pembunuhan ini motifnya dendam dan sudah direncanakan terlebih dahulu," kata Faidir. (vvn)