JURNAL,MANADO-Suatu
kebanggaan bagi masyarakat Manado dengan dikemasnya kembali Pantai Malalayang
menjadi objek wisata yang indah sehingga jika ingin week and tidak perlu jauh-jauh ke luar kota.
Tak
ketinggalan juga di lokasi wisata terdapat ‘sabuah’ sebagai tempat makan dan
bersantai jika hanya ingin duduk dan menikmati pemandangan sekitar dengan nama ‘Wisata
Kuliner Sabua Bulu Malalayang’.
Kesemuanya
ini berkat Pemerintah Kota Manado (Pemkot) demi mewujudkan manado sebagai kota
yang menyenangkan. Dan tak terlepas dari bantuan pemerintah pusat lewat
Kementrian Koperasi UKM, Bank Mandiri dan beberapa perusahaan nasional.
Yang
lebih membanggakan juga oleh masyarakat terutama para pedagang disekitar bahwa
pemerintah tidak memungut bea dari pedagang yang telah lima tahun berjualan.
“Kami
senang sekali, pemerintah tidak memungut biaya sepeserpun kepada para pedagang.
Malah sebaliknya, dalam pembuatan sabuah kami dibantu dan diberikan modal
kerja,” Ungkap Frans pemilik salah satu tempat kuliner.
Bagi
pengunjung juga akan dimanjakan dengan penyajian penganan khas dengan aneka
racikan berbumbu Manado seperti tinutuan, mie, naskun (nasi kuning), pisgor
(pisang goreng), milu rebus dan bakar, gohu, atau tahu
isi.
Minumannya pun beragam, mulai kopi, kopsus, teh, dan jus, serta minuman
ringan lainnya.
Lokasi
wisata yang melejit setelah digelar pemecehan rekor dunia pada 2009, bersamaan
digelar Sail Bunaken. Terjadi dua pemecahan rekor dunia yang diakui Guinnes
World Records, yaitu rekor menyelam massal yang diikuti oleh sekira 2000
penyelam Indonesia dan luar negeri, serta rekor upacara bendera Hari
Kemerdekaan Indonesia di dalam air yang diikuti oleh jumlah peserta terbanyak
di dunia, sekarang ini menjadi pusat perhatian wisatawan mancanegara.
Soo guyss, jika ingin
berweekand datang ke pantai
malalayang, selain penyajian khas juga akan di hibur musik kita-kita.(wd)