Iklan

May 17, 2013, 23:42 WIB
Last Updated 2013-05-18T06:42:19Z
Nasional

Perempuan Dan Daging Import

JURNAL,JAKARTA-Ahmad Fathanah, mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, Menteri Pertanian dari PKS, Suswono dan Maharany Suciyono dihadirkan sebagai saksi atas persidangan dua orang terdakwa dugaan korupsi kuota impor daging sapi yaitu Direktur PT Indoguna Utama Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi, Jumat (17/5/2013).

Fathanah disebut-sebut adalah teman dekat Luthfi. Sedangkan Maharany adalah mahasiswi yang tertangkap tangan bersama Fathanah di Hotel Le Meridien, Jakarta, oleh tim penyidik KPK.

Maharany Suciyono saat memberi kesaksian mengaku diajak berhubungan intim oleh Ahmad Fathanah. Untuk itulah Maharany menerima uang Rp 10 juta dari orang dekat mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq tersebut.

Pada hari yang sama di Gedung KPK, Model Vitalia Shesya diperiksa terkait penerimaan barang dan uang dari Ahmad Fathanah, yang telah tersangka dalam kasus ini.

Pengacara Vitalia Shesya, Rakhmat Jaya, mengatakan, kliennya kerap bertemu dengan Ahmad Fathanah di sejumlah hotel berbintang lima di Jakarta. Setiap bertemu, kliennya mengaku kerap diberikan sejumlah uang oleh Ahmad Fathanah.

Kasus dugaan korupsi kuota impor daging sapi ini berawal saat Arya dan Juard tertangkap tangan penyidik KPK sesaat setelah diduga memberikan uang Rp 1 miliar kepada Fathanah. KPK pun meringkus Fathanah yang tengah berduaan dengan Maharany. Setelah melakukan pemeriksaan, KPK menemukan bukti dugaan keterlibatan Luthfi dan menetapkannya sebagai tersangka.

Dalam persidangan sebelumnya, tim jaksa KPK mendakwa Juard dan Arya memberikan hadiah atau janji berupa uang Rp 1,3 miliar kepada Luthfi yang saat itu menjabat anggota DPR sekaligus Presiden PKS. Pemberian uang itu dilakukan melalui Fathanah.

Menurut surat dakwaan, uang Rp 1,3 miliar tersebut diberikan agar Luthfi menggunakan kedudukannya di partai untuk memengaruhi pejabat Kementerian Pertanian agar memberikan rekomendasi penambahan kuota impor daging sapi tahun 2013 untuk PT Indoguna Utama dan perusahaan lain yang masih tergabung dalam grup PT Indoguna. Diduga, posisi Luthfi sebagai Presiden PKS dianggap mampu memengaruhi Menteri Pertanian Suswono yang juga merupakan petinggi PKS.(kps)