Iklan

May 23, 2013, 23:08 WIB
Last Updated 2013-05-24T06:08:50Z
Internasional

Pesawat Nirawak Siap Serang Teroris

WASHINGTON-Terorisme masih menjadi ancaman besar bagi Amerika Serikat. Untuk itu, AS merasa perlu menerapkan tindakan yang terukur, seperti menyerang para teroris dengan pesawat mini nirawak (drone).

Demikian menurut Presiden AS, Barack Obama, dalam pidato di National Defense University, Washington DC, Kamis malam, 23 Mei 2013, waktu setempat. "Bangsa kita masih diancam para teroris. Kita harus menyadari bahwa ancaman itu telah bergeser dan berubah dari yang muncul di wilayah kita pada 11 September 2001," kata Obama seperti dikutip kantor berita Reuters.

Setelah melancarkan dua perang yang mahal di Irak dan Afganistan, AS pun mundur dari konflik besar. Walau memerangi terorisme masih menjadi prioritas bagi Washington, sejumlah jajak pendapat menunjukkan bahwa masalah utama bagi rakyat Amerika saat ini adalah ekonomi dan layanan kesehatan.

Menghadapi berbagai kritik atas munculnya korban-korban sipil tak berdosa akibat operasi drone, Obama mengatakan bahwa AS hanya akan menggunakan serangan pesawat itu saat suatu ancaman berlangsung "terus menerus dan mendesak."

Namun, berdasarkan arahan baru yang disahkan Obama pada Rabu kemarin, Departemen Pertahanan (Pentagon) kini mengambil alih operasi serangan menggunakan drone maut. Sebelumnya, operasi itu dijalankan badan intelijen CIA.

Kebijakan ini membuat semua operasi drone maut akan mendapat pengawasan lebih ketat dari Kongres dan Pentagon juga akan memimpin operasi penyerangan di Yaman. Namun, CIA masih menjalankan operasi drone maut untuk sasaran-sasaran di Pakistan.

Setelah tewasnya Osama bin Laden dalam penyerbuan pasukan khusus AS di Pakistan pada Mei 2011 dan pembunuhan sejumlah petinggi al-Qaeda oleh serangan drone, serta berkurangnya peran militer AS di Afganistan, Obama menyatakan bahwa kini saatnya mengubah kebijakan.

"Setelah Afganistan, kita harus mendefinisikan upaya kita bukan sebagai 'perang global atas teror' tanpa batas, namun sebagai suatu upaya yang konsisten dan terfokus untuk melucuti jaringan spesifik para ekstremis yang mengancam Amerika," kata Obama.(vvn)