
MANADO-Penyebaran informasi lewat Broadcast Messege yang mengatas namakan masyakarat dan pemangku adat sulut dengan penolakan
akan hadirnya salah satu organisasi Islam dibawa bendera Front Pembela Islam
(FPI) terutama di Kota Bitung mendapat respon dari DPRD Sulut.
Menurut Ketua Komisi I, yang membidangi Pemerintahan Hukum
dan HAM, Jhon Dumais mengatakan,
Sulawesi Utara dengan berlatar belakang keaneka ragaman suku, budaya dan agama
namun tetap memegang teguh rasa persaudaraan diantara sesama. Sehingga stabilitas
keamanan dan ketertiban terus terjaga hingga sekarang ini. Dengan tatanan yang
ada, Ia mengingatkan kepada seluruh masyarakat Sulut agar terus mempertahankan
stabilitas dan jangan sampai terprovokasi dengan isu-isu yang hanya merusak
persaudaraan.
“Sulut merupakan daerah yang dimana stabilitas keamanan dan
ketertiban terus terjaga,” ujarnya.
Meski demikian jika ada persolan yang menyangkut keamanan
dan ketertiban, ada pihak-pihak yang berwajib dalam hal ini aparat yang
bertanggungjawab untuk menangani hal tersebut sesuai peraturan dan hukum yang
berlaku.
Terkait dengan adanya BC lewat Black Berry Messenger (BBM),
Dumais mengatakan, jika benar akan masuknya salah satu ormas yang mengatas namakan FPI di Sulut, untuk apa
dan buat apa.
“Jika ada ormas yang masuk Sulut dan bertindak anarkis yang
hanya merusak tatanan di sulut buat apa. Warga Sulut adalah warga yang cinta
damai tidak terbiasa dengan tindakan-tindakan anarkis jadi secara tegas kami
menolak jika ada ormas yang berbasis agama apapun untuk masuk ke sulut dan
hanya meresahkan warga sulut,” tandas Calon Legislator Periode 2014-2019 dari Dapil Bitung ini.(man)