Iklan

June 8, 2013, 08:17 WIB
Last Updated 2013-06-08T15:17:42Z
DPRD SulutUtama

Warga Jangan Terpancing Dengan Isu Murahan


MANADO-Penyebaran informasi  lewat Broadcast Messege  yang mengatas namakan  masyakarat dan pemangku adat sulut dengan penolakan akan hadirnya salah satu organisasi Islam dibawa bendera Front Pembela Islam (FPI) terutama di Kota Bitung mendapat respon dari DPRD Sulut.

Menurut Ketua Komisi I, yang membidangi Pemerintahan Hukum dan HAM,  Jhon Dumais mengatakan, Sulawesi Utara dengan berlatar belakang keaneka ragaman suku, budaya dan agama namun tetap memegang teguh rasa persaudaraan diantara sesama. Sehingga stabilitas keamanan dan ketertiban terus terjaga hingga sekarang ini. Dengan tatanan yang ada, Ia mengingatkan kepada seluruh masyarakat Sulut agar terus mempertahankan stabilitas dan jangan sampai terprovokasi dengan isu-isu yang hanya merusak persaudaraan.

“Sulut merupakan daerah yang dimana stabilitas keamanan dan ketertiban terus terjaga,” ujarnya.
Meski demikian jika ada persolan yang menyangkut keamanan dan ketertiban, ada pihak-pihak yang berwajib dalam hal ini aparat yang bertanggungjawab untuk menangani hal tersebut sesuai peraturan dan hukum yang berlaku.

Terkait dengan adanya BC lewat Black Berry Messenger (BBM), Dumais mengatakan, jika benar akan masuknya salah satu ormas  yang mengatas namakan FPI di Sulut, untuk apa dan buat apa.

“Jika ada ormas yang masuk Sulut dan bertindak anarkis yang hanya merusak tatanan di sulut buat apa. Warga Sulut adalah warga yang cinta damai tidak terbiasa dengan tindakan-tindakan anarkis jadi secara tegas kami menolak jika ada ormas yang berbasis agama apapun untuk masuk ke sulut dan hanya meresahkan warga sulut,” tandas Calon Legislator Periode 2014-2019 dari Dapil Bitung ini.(man)