
Manado-Lonjakan
harga sembako dipasar yang kian ‘menggila’ menjadi persoalan penting bagi
masyarakat. Hal ini menjadi perhatian serius dari DPRD Kota Manado.
Legislator Kota Manado, Sarifudin Saafa mengatakan, kenaikan
harga bahan pokok itu imbas dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang notabane
adalah kebijakan SBY dan Koalisinya.
Dengan naiknya harga BBM maka berimplikasi
pada banyak hal, namun disayangkan dengan kenaikan harga BBM tidak diimbangi
dengan upaya untuk menjaga stabilitas harga dipasaran.
“Bukan saja karena harga bahan pokok naik bahkan banyak
temuan dari BPOM banyak barang kadaluarsa yang beredar dipasaran yang justru
dilakukan oleh spekulan dengan menjual barang yang kadaluarsa. Ini sebuah persoalan
yang serius,” ujar Saafa.
Hal ini menjadi problem tersendiri bagi Pemerintah.
“Saya minta agar Pemerintah harus turun kelapangan dan
melihat langsung persoalan yang terjadi. Begitu juga Komisi B yang memang
berkaitan dengan tupoksi dari komisi agar pimpinan komisi mengagendakan untuk
turun dan memeriksa disemua supermarket dan didistributor mengapa barang
kadaluarsa masih beredar bebas. Saya akan mendorong agar persoalan ini dapat
dituntaskan dengan baik,”tegas Saafa.
Lain halnya dengan persoalan sering terjadi pemadaman di
jam-jam tertentu pada saat umat muslim sedang melaksanakan ibadah puasa. Persoalan
ini membuat preseden buruk bagi citra PLN sendiri. Apalagi dengan banyak
persoalan yang setelah hearing jika dipersoalkan akan berakibat buruk bagi
reputasi PLN. Namun sebagai mitra Komisi B mendorong untuk melakukan perbaikan.
“Saya minta kepada PLN apabila di hari-hari besar keagamaan,
seperti lebaran, natal dan tahun baru, pemadaman jangan dilakukan. Manager yang
baru jika sudah tidak mampu mundur saja karena persoalan ini telah meresahkan
masyakarat,” ujar Saafa.
Yang disayangkan oleh Saafa juga jika persoalan kerusakan
genset bisa diganti jangan dipertahankan
barang rusak.
“Jangan-jangan PLN sengaja memelihara persoalan agar donasi
tetap jalan. Jika managemen dipertahankan seperti ini ini tanda bahaya,”
pungkas Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Sulut, PKS ini.(man)