Iklan

July 28, 2013, 05:21 WIB
Last Updated 2013-07-28T12:21:57Z
Boltim

Legislator Boltim Rating Tertinggi Terkait Kasus


Jurnal Manado, Boltim – Buruknya citra legislator boltim menjadi contoh kepada masyarakat dalam memilih calon legislator yang akan duduk pada periode 2014 nanti. Masyarakat harus jeli dan cerdas memilih siapa dan bagaimana calon yang akan dipilih nanti. Hal itu dikatakan, Efendy Abdul Kadir selaku Ketua Lembaga Pemantau Kinerja Eksekuti Legislatif (LPKEL) Reformasi.

Menurutnya, dengan ditetapkannya puluhan anggota DPRD Boltim karena terlibat kasus makan dan minum (MaMi) menandakan betapa bobroknya para legislator yang telah terpilih yang dengan terang-terangan telah mengedepankan kepentingan pribadi hanya untuk memperkaya diri, diatas kepentingan rakyat.

Dijabarkan Efendy, Coba lihat mulai dari tiga pimpinan Dewan Boltim, hingga 17 anggota Dewan Boltim kini dijadikan sebagai tersangka kasus korupsi makan minum tahun anggaran 2011silam.

DPRD Boltim pecahkan rekor kasus terbanyak di Bumi Totabuan ini. pasalnya persoalan yang melilit para politisi di gedung parlemen daerah matahari terbit wilayah Totabuan (Boltim) itu, bukan hanya persoalan korupsi, akan tetapi ada juga yang tersangka persoalan penyalahgunaan obat terlarang (Narkoba) hingga pemalsuan Materai dan perselingkuhan.

“ Sungguh sangat disayangkan para wakil rakyat kita. Boltim sebagai daerah baru, sementara para wakil rakyatnya hampir semua terjerat kasus,” Ujar Efendy.

Kasus ini tentu menjadi pelajaran bagi masyarakat Boltim, lebih khusus warga Bolmong Raya. Menghadapi Pemilu 2014, tentunya harus lebih cerdas lagi untuk memilih siapa yang layak untuk duduk di kursi DPRD nanti tandasnya.

“Ini satu bentuk apresiasi kepada Polres Bolmong. Sebab pengungkapan kasus dugan korupsi yang melingkar dan menggurita di Bolmong Raya juga sudah lama ditunggu-tunggu,”terang Efendy. (man)