Iklan

July 22, 2013, 08:21 WIB
Last Updated 2013-07-22T15:21:38Z
DPRD Sulut

Pengusaha Miras Berikan Kontribusi Bagi Daerah

Manado-Persoalan kriminalitas di Sulut yang di tengarai karena diakibatkan oleh minuman keras menjadi perhatian serius dari DPRD Sulut.
Menurut Ketua Komisi 1 DPRD Sulut, Jhon Dumais mengatakan, tingkat kriminalitas yang terjadi di daerah Sulawesi Utara (Sulut) tidak terlepas dari minuman keras.
 
“Tarkam, Pembunuhan dan kecelakaan lalu lintas terutama dikalangan anak muda kebanyakan karena minuman keras,” ujar Dumais.
 
Untuk itu Ia berharap dengan adanya program Polda dengan ‘Brenti jo Bagate’ perlu peranan aktif dari masyarakat agar mendorong dan berpartisipasi dengan tidak mengkonsumsi minuman keras sehingga tingkat kriminalitas di daerah dapat ditekan. “jika pun ada yang minum diharapkan dapat mengendalikan diri dengan meminum secukupnya saja sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,” terangnya.
 
Pun dengan persoalan pengusaha Cap Tikus dan Kasegaran yang tidak bisa diberhentikan atau ditutup sebab perusahan tersebut memberikan sumbangsih bagi Pemerintah.
 
“Perusahaan Kasegaran itu perusahan yang sah sebab perusahan tersebut memiliki izin dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di daerah. Apalagi mereka membayar retribusi yang telah menjadi hak daerah,” ujarnya.
 
Selain itu juga tak dapat dipungkiri jika Perusahan sehat sentosa sangat membantu para petani dengan membeli bahan baku captikus dan di olah berdasarkan sertivikasi BPOM.
 
“Artinya perusahaan itu memenuhi prosedur standart yang bermerk dan terdaftar,” jelasnya.
“Pengusaha cap tikus tidak boleh dipungkir bahwa dari hasil usahanya mereka dapat menyekolahkan anak-anak mereka dan bahkan telah menjadi orang yang membantu dan berjasa dalam pembangunan di daerah,”lanjut Dumais.
 
Dengan melihat persoalan yang kompleks ini maka Dumais mengingatkan agar Pemerintah memberikan pemahaman kepada para pengusaha dalam pengelolaan minuman hingga lebih professional lagi terutama uji mutu dan kemasan sehingga produk captikus dapat menjadi karya dan buah tangan daerah.
 
“Di Bali ada minuman khas bali seperti brand bali. Minuman tersebut menjadi terkenal dimancanegara. Kenapa tidak minuman captikus di buat sepert itu?’ usul Ketua Komisi yang membidangi Pemerintahan Hukum dan HAM ini.
 
Namun Legislator Dapil Minut-Bitung ini juga mengingatkan bahwa semua kembali kepada sinergitas pemerintah dan pihak kepolisian dalam mengkampanyekan dan penerapan aturan. Pun dengan kesadaran masyakarat yang tinggi sehingga Sulut stabilitas keamanan dan kenyamanan selalu terjaga.
 
“Sulut aman dan nyaman maka perekonomian akan terus tumbuh dan berkembang dengan semakin banyaknya investor yang mau menanamkan modal dan usahanya di daerah nyiur melambai ini. Dengan begitu tingkat pengangguran semakin tertekan,” pungkas Kader Demokrat ini.(man)