
Manado-Persoalan
kriminalitas di Sulut yang di tengarai karena diakibatkan oleh minuman keras
menjadi perhatian serius dari DPRD Sulut.
Menurut Ketua Komisi 1 DPRD Sulut, Jhon Dumais mengatakan,
tingkat kriminalitas yang terjadi di daerah Sulawesi Utara (Sulut) tidak
terlepas dari minuman keras.
“Tarkam, Pembunuhan dan kecelakaan lalu lintas terutama
dikalangan anak muda kebanyakan karena minuman keras,” ujar Dumais.
Untuk itu Ia berharap dengan adanya program Polda dengan ‘Brenti
jo Bagate’ perlu peranan aktif dari masyarakat agar mendorong dan
berpartisipasi dengan tidak mengkonsumsi minuman keras sehingga tingkat
kriminalitas di daerah dapat ditekan. “jika pun ada yang minum diharapkan dapat
mengendalikan diri dengan meminum secukupnya saja sehingga terhindar dari
hal-hal yang tidak diinginkan,” terangnya.
Pun dengan persoalan pengusaha Cap Tikus dan Kasegaran yang
tidak bisa diberhentikan atau ditutup sebab perusahan tersebut memberikan
sumbangsih bagi Pemerintah.
“Perusahaan Kasegaran itu perusahan yang sah sebab perusahan
tersebut memiliki izin dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di daerah. Apalagi
mereka membayar retribusi yang telah menjadi hak daerah,” ujarnya.
Selain itu juga tak dapat dipungkiri jika Perusahan sehat
sentosa sangat membantu para petani dengan membeli bahan baku captikus dan di
olah berdasarkan sertivikasi BPOM.
“Artinya perusahaan itu memenuhi prosedur standart yang
bermerk dan terdaftar,” jelasnya.
“Pengusaha cap tikus tidak boleh dipungkir bahwa dari hasil
usahanya mereka dapat menyekolahkan anak-anak mereka dan bahkan telah menjadi
orang yang membantu dan berjasa dalam pembangunan di daerah,”lanjut Dumais.
Dengan melihat persoalan yang kompleks ini maka Dumais
mengingatkan agar Pemerintah memberikan pemahaman kepada para pengusaha dalam
pengelolaan minuman hingga lebih professional lagi terutama uji mutu dan
kemasan sehingga produk captikus dapat menjadi karya dan buah tangan daerah.
“Di Bali ada minuman khas bali seperti brand bali. Minuman
tersebut menjadi terkenal dimancanegara. Kenapa tidak minuman captikus di buat
sepert itu?’ usul Ketua Komisi yang membidangi Pemerintahan Hukum dan HAM ini.
Namun Legislator Dapil Minut-Bitung ini juga mengingatkan
bahwa semua kembali kepada sinergitas pemerintah dan pihak kepolisian dalam
mengkampanyekan dan penerapan aturan. Pun dengan kesadaran masyakarat yang
tinggi sehingga Sulut stabilitas keamanan dan kenyamanan selalu terjaga.
“Sulut aman dan nyaman maka perekonomian akan terus tumbuh
dan berkembang dengan semakin banyaknya investor yang mau menanamkan modal dan
usahanya di daerah nyiur melambai ini. Dengan begitu tingkat pengangguran
semakin tertekan,” pungkas Kader Demokrat ini.(man)