Iklan

August 27, 2013, 06:42 WIB
Last Updated 2013-08-29T12:54:59Z
Manado

Wawali Ikuti Pemaparan ADB



Manado,Jurnal-Membanggakan saat manado terpilih dan ditetapkan  sebagai salah satu dari dua kota penerima proyek yang disebut ‘Membangun Kemampuan Pendanaan Risiko Bencana’. Yang awalnya, seleksi tahap pertama terdapat II kota yang masuk nominasi. Kemudian dilanjutkan dengan seleksi tahap ke 2, tinggal 5 kota saja dan pada akhirnya Manado bersama Padang yang terpilih. berdasarkan dukungan data kuantitatif dan kualitatif serta proses konsultasi yang melibatkan Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri.
Dalam pemaparan oleh Asian Devlopmen Bank (ADB) yang dilaksanakan di ruang Toar Lumimuut, dimana Program ini mejadi kota model dalam mencari solusi aplikasi pendanaan resiko bencana. Tujuan dari program ini adalah merancang serta mengembangkan kesiapan dalam implementasi Disaster Risk Financing (DRF).
Wakil Walikota, Harley Mangindaan sendiri usai mengikuti kegiatan mengucapkan rasa sukur karena kota manado telah dipercayakan dan diberikan program ‘Membangun Kemampuan Pendanaan Risiko Bencana’.
“Yang pasti pemerintah akan mengawal sebaik mungkin program ini,” janji Mangindaan.
Sementara itu, Pieter Clark yang merupakan konsultan ADB menjelaskan konsep DRF mengacu pada UU no 24/2007 tentang penanggulangan bencana, dan melalui Study World bank, dalam hal resiko bencana. ADB melihat peluang itu pada tingkat kota. ADB maupun World Bank merupakan frame work tingkat nasional ke tingkat kota. “Manado terpilih karena pengelolaan bencana dan leadership penanggulangan bencana" jelas Clark.
Hadir juga dalam kegiatan pertemuan itu Assiten III Setda Kota Manado, Dra Henny Giroth , Kepala BPBD Kota Manado Max Tatahede, Dian Agustini Consultan Developing a disaster risk financing capibility for the ADB. BNPB serta jajaran pemerintah kota Manado.(hms)