Jurnal,Manado-Sangat
fantastis ketika dalam penganggaran di APBD-P ternyata Anggaran hedonis
yang paling banyak dikeluarkan. Hal itu tak dapat dipungkiri oleh
Pemerintah Provinsi dan DPRD Sulut.
Terbukti dalam pengadaan anggaran kursi sofa yang bernilai ratusan juta rupiah hingga renovasi VIP Bandar Sam Ratulangi yang berbandrol hingga miliaran rupiah. Bukan hanya itu saja, anggaran yang dikelolah oleh Biro Umum Sekretaris Daerah Provinsi (Setdaprov), meja makan seharga Rp 55 Juta, Bartender seharga 50 juta, lemari Rp 100 juta, kursi Rp 37 juta, kitchen set Rp 100 juta, lemari di dapur Rp 100 juta, sofa Rp 160 juta, sofa Rp 165 juta dan sofa di VIP bandara Rp 500 juta, meja rias konsul Rp 45 juta, pengharum ruangan Rp 22 juta, wallpaper Rp 200 juta, pembuatan taman air Rp 50 juta, dapur Rp 200 juta, kamar mandi wc Rp 200 juta.
Sebelumnya dalam penetapan anggaran APBD-P, sempat diungkap oleh Fraksi PDI-P, Andre Angow.
“Anggaran VIP sungguh fantastis namun sayangnya tidak bisa di akses warga hanya diperuntukkan oleh pejabat saja,” ungkap Anggota DPRD Sulut Komisi II yang membidangi Perekonomian dan bermitra dengan Biro Umum.
Namun sayangnya dalam hal itu, Wakil Gubernur Sulut, Djouhari Kansil membantah sebab menurutnya semua anggaran telah sesuai dengan peruntukkannya.(man)
Terbukti dalam pengadaan anggaran kursi sofa yang bernilai ratusan juta rupiah hingga renovasi VIP Bandar Sam Ratulangi yang berbandrol hingga miliaran rupiah. Bukan hanya itu saja, anggaran yang dikelolah oleh Biro Umum Sekretaris Daerah Provinsi (Setdaprov), meja makan seharga Rp 55 Juta, Bartender seharga 50 juta, lemari Rp 100 juta, kursi Rp 37 juta, kitchen set Rp 100 juta, lemari di dapur Rp 100 juta, sofa Rp 160 juta, sofa Rp 165 juta dan sofa di VIP bandara Rp 500 juta, meja rias konsul Rp 45 juta, pengharum ruangan Rp 22 juta, wallpaper Rp 200 juta, pembuatan taman air Rp 50 juta, dapur Rp 200 juta, kamar mandi wc Rp 200 juta.
Sebelumnya dalam penetapan anggaran APBD-P, sempat diungkap oleh Fraksi PDI-P, Andre Angow.
“Anggaran VIP sungguh fantastis namun sayangnya tidak bisa di akses warga hanya diperuntukkan oleh pejabat saja,” ungkap Anggota DPRD Sulut Komisi II yang membidangi Perekonomian dan bermitra dengan Biro Umum.
Namun sayangnya dalam hal itu, Wakil Gubernur Sulut, Djouhari Kansil membantah sebab menurutnya semua anggaran telah sesuai dengan peruntukkannya.(man)