Iklan

November 22, 2013, 22:17 WIB
Last Updated 2021-01-21T13:27:55Z
Politik

Akbar Akui elaektabilitas Golkar Tak serendah Ical

Jurnal,Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tanjung, mengakui jika elektabilitas Aburizal Bakrie (Ical) sebagai calon presiden masih tergolong rendah.  

Menurutnya, Dewan Pertimbangan Partai Golkar terus melakukan dan mencermati elektabilitas Ical. Beberapa yang menjadi acuan penilaian adalah lembaga survei profesional, seperti LIPI, CSIS, ataupun survei yang dilakukan media massa. Bahkan, lanjut Akbar, internal Golkar juga melakukan survei.

"Dari semua lembaga survei memang elektabilitas saudara Aburizal Bakrie belum seperti yang diharapkan. Karena harapan kami tinggi," tegas Akbar kepada wartawan di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Sabtu (23/11/2013).

Oleh karenanya, Akbar mencermati kalau memang pada akhirnya mendekati Pemilu 2014 elektabilitas Ical masih stagnan, maka perlu mencari strategi baru.

"Artinya bukan mempersoalkan capresnya. Tapi kita mungkin ada strategi yang tidak pas. Kalau bicara iklan, Ical kan frekuensinya tinggi dibanding capres lainnya. Seharusnya bagaimana tingkat yang tinggi berpengaruh dengan tingkat elektabilitas," terangnya.

Menurut Akbar, hal ini menjadi bukti bahwa frekuensi iklan yang tinggi ternyata tidak menggambarkan korelasi positif dengan elektabilitas. "Mungkin metode iklannya yang salah atau yang mengikuti iklannya kurang," sambungnya.

Namun, Akbar bersyukur kalau elektabilitas Partai Golkar tak sama dengan Ical, alias terus merangkak naik. "Terkait survei Partai Golkar kami bersukur beberapa lembaga survei mengenai Partai Golkar cukup baik. Artinya, dalam posisi yang baik untuk meraih kemenangan 2014 akan datang," paparnya.

Namun, Akbar tidak berani mengatakan kalau Partai Golkar akan menang. Sebab, masih perlu kerja keras. Dia menilai, kinerja partai di pusat maupun daerah belum optimal, mesin partai juga belum optimal. Kader-kader partai pun belum bisa digerakan secara efektif.

"Semua merupakan tantangan buat kami. Waktu yang ada kurang lebih empat bulan ini akan digunakan sebaik-baiknya untuk mningkatkan efektifitas mesin partai dan kader partai. Tentu tak kalah penting soliditas dari seluruh kader Partai Golkar," pungkas mantan Ketua DPR ini.(okz)