Iklan

November 26, 2013, 03:04 WIB
Last Updated 2013-11-26T11:04:11Z
Utama

Demo Dokter, Wamenkes Pasrah, Brani Kecam Tindakan demo dokter

Demo para dokter beberapa waktu lalu di DPRD Sulut
Manado,Jurnal-Kasus yang melibatkan tiga dokter spesialis kandungan dr. Dewa Ayu Sasiary Prawani SpOG, dr . Hendry Simanjuntak SpOG dan dr. Hendy Siagian, SpOG cukup menyita perhatian hampir seluruh dokter di Indonesia. Ratusan Dokter Kandungan Mogok pada Rabu 27 November.
Rencana aksi mogok itupun membuat Wamenkes Pasrah. Aksi tersebut dilakukan mereka sebagai bentuk keprihatinan terkait tiga dokter tersebut yang mendapat hukuman 10 bulan penjara atas kasus meninggalnya pasien Julia Siska Makatey.

Rencana para dokter akan melakukan demo di bundaran HI Jakarta dan akan ke Mahkamah Agung. Tak ketinggalan, dokter-dokter di sulutpun akan melakukan aksi demo yang sama. Mereka akan turun ke jalan untuk melakukan aksi protes dan solidaritas terhadap rekan mereka yang dipenjara.

Dikatakan oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di Sulut, dr Jemmy Waleleng saat melakukan pertemuan dengan pers beberapa waktu lalu telah mengatakan jika aksi demo itu bukan untuk membuat keonaran dan tidak mengindahkan hukum namun sekedar aksi solidaritas sesame dokter sebab hukuman yang diberikan tidak semestinya terjadi.

“Para dokter telah bekerja sesuai prosedur, mereka tidak pantas diperlakukan seperti itu. Penyebabnya sudah jelas karena emboli udara bukan karena mall praktek,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Sulut, Benny Rhamdani mengatakan, ancaman dokter untuk melakukan aksi mogok, patut dikecam. Pasalnya

“Sangat disayangkan tindakan para dokter jika benar akan melakukan demo sebab melanggar kode etik, profesi dan sumpah jabatan,” kecam Brani sapaan akrabnya.
Katanya, apapun tindakan solidarisasi mereka wajar diekspresikan dengan cara-cara yang patut dan beradab tapi bukan dengan cara mengorbankan rakyat dan pelayanan kepentingan public.

“Jika tindakan mereka akan mengorbankan pelayanan kepada masyarakat justru tidak akan mengambil simpatik kepada masyarkat. Yang akan muncul justru resistensi. Saya kawatir, akan mengundang kemarahan,” jelasnya.

Untuk itu Brani berharap agar para dokter dapat melakukan aksi dengan cara tidak mengorbankan kepentingan rakyat.
“Silahkan unjuk rasa tapi jangan mengabaikan kepentingan rakyat,” pungkas Calon DPD RI ini.(dtc/man)