Manado,Jurnal-Merupakan suatu prestasi bagi Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) berada pada posisi ke 5 setelah Jawa Timur, Bangka Belintung, Kalteng dan Bali, dalam menyelesaikan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2014. Hal itu dikatakan Dirjen Keuangan Daerah (DKD), Drs Hamdani.
Menurutnya, tahun-tahun terakhir ini, sulut tidak pernah terlambat dalam menyelesaikan dan mengkonsultasikan APBD.
“Suatu prestasi bagi sulut karena tidak pernah terlambat dan selalu berada di urutan awal dalam memasukkan dan mengkonsultasikan ABPD,”ujar Hamdani saat membuka rapat konsultasi yang dihadiri Ketua DPRD, Meiva Lintang STh dan dua wakil ketua DPRD, Drs Arthur Kotambunan BSc dan Joudi Watung.
Lanjut Hamdani, sulut pernah berada di peringkat 2 dalam konsultasi APBD. Untuk itu Ia mengingatkan dengan prestasi ini maka dalam penggunaan anggaran harus sesuai administrasi serta capaian realisasinya maksimal.
APBD 2014 Rp 2.324.335.727.000. Pendapatan dari PAD sebesar Rp 939.590.000, dana perimbangan Rp 1.109.527.682.000 dan lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp 275.218.045.000. Untuk Pembelanjaan Rp 2.361.285.727.000, dimana belanja langsung Rp 1.261.621.245.000 dan belanja tak langsung Rp 1.099.664.482.000.
Adapun pembiayaan daerah bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran 2013 sebesar Rp 61.950.000.000 rencananya akan dipergunakan untuk menutupi defisit sebesar Rp 36.950.000.000 serta penguatan modal ke Bank Sulut.(***/man)
Menurutnya, tahun-tahun terakhir ini, sulut tidak pernah terlambat dalam menyelesaikan dan mengkonsultasikan APBD.
“Suatu prestasi bagi sulut karena tidak pernah terlambat dan selalu berada di urutan awal dalam memasukkan dan mengkonsultasikan ABPD,”ujar Hamdani saat membuka rapat konsultasi yang dihadiri Ketua DPRD, Meiva Lintang STh dan dua wakil ketua DPRD, Drs Arthur Kotambunan BSc dan Joudi Watung.
Lanjut Hamdani, sulut pernah berada di peringkat 2 dalam konsultasi APBD. Untuk itu Ia mengingatkan dengan prestasi ini maka dalam penggunaan anggaran harus sesuai administrasi serta capaian realisasinya maksimal.
APBD 2014 Rp 2.324.335.727.000. Pendapatan dari PAD sebesar Rp 939.590.000, dana perimbangan Rp 1.109.527.682.000 dan lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp 275.218.045.000. Untuk Pembelanjaan Rp 2.361.285.727.000, dimana belanja langsung Rp 1.261.621.245.000 dan belanja tak langsung Rp 1.099.664.482.000.
Adapun pembiayaan daerah bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran 2013 sebesar Rp 61.950.000.000 rencananya akan dipergunakan untuk menutupi defisit sebesar Rp 36.950.000.000 serta penguatan modal ke Bank Sulut.(***/man)